Jumat, 31 Desember 2010

Menjelang Pergantian Tahun

Catatan Akhir 2010

Sejauh yang bisa aku catat alam 2010 ini, pencapaian yang kuraih belum semuanya memuaskanku.
Oleh karena itu aku bertekad untuk membangun kepercayaan diri lebih mantap dan menyiapkan stok semangat yang berlebih agar tidak pernah kehabisan ketika kau butuh di 2011 nanti.
Banyak hal yang sudah ku catat dengan baik segala kekurangan, kelemahan, kendala dan ketidakberhasilanku. Dan karena itu aku telah mencatat pula segala kelebihan yang bisa ku rasakan, kekuatan yang ada, peluang yang bisa diraih dan keberhasilan seperti apa yang ku inginkan.

"Ya Allah semoga yang telah aku usahakan di tahun ini dapat menjadi berkah di tahun depan.
Semoga pengalaman dan pelajaran yang Kau beri di tahun ini dapat menjadi acuan langkah yang lebih baik bagiku dan memepermudahku menuju indahnya hidup dalam naunganMu
semoga segala hal buruk di tahun ini tidak terulang di tahun depan, dan Kau datangkan kebahagian melimpah
Semoga seluruh keluargaku terlindung dari mara bahaya dan terhindar ddari kemudharatan
berkahMu atas kami semua
Amin"


Wish All The Best

Kamis, 23 Desember 2010

Seikat Bunga Warna Warni dan Silverqueen ChunkyBar

Aku sedang termenung di depan komputer kantor ketika jam istirahat kemaren.
Kebetulan listrik padam. Sebetulnya bukan termenung juga sih, hanya merasa sedikit jengkel karena padamnya listrik dan genset tidak langsung menyala hingga 15 menit kemudian. beruntung ada lampu Solar Cell  yang masih memberi terang walau redup. Kantor serasa cafe remang-remang yang biasa ditongkrongi muda-mudi.

22 Desember, hari yang diagungkan untuk memberi penghormatan dan penghargaan lebih kepada para Ibu. Tapi aku sendiri belum pernah memberi apapun pada ibuku di hari itu kecuali satu kali. Aku menelponnya dan mengucapkan terima kasih atas segala yang dikhususkannya padaku, pengorbananya untukku dan segala yang telah ia curahkan. Hanya itu.

Seperti juga tahun ini, aku tidak melakukan apa-apa kecuali hanya berdoa dan beristighfar pada tuhan karena belum bisa membuatnya tertawa dan tersenyum lebih indah.
tetapi aku tetap bersyukur karena tuhan tidak menghukumku atas itu. Dia justru menganugerahkan aku lelaki-lelaki hebat, romantis dan penuh cinta di kehidupanku.

Jam 1 siang itu, jam istirahat kantor, ketika aku terpekur di depan komputer dalam ruanganku yang remang-remang sesosok wajah mungil berjaket merah dengan seikat bunga di tangan serta sebatang coklat menghampiri lalu memelukku. Walau tanpa kata-kata tapi pelukan eratnya sangat mengharukan. menembus hingga ke dasar hati. Lalu, pancaran cinta tersaji dari sepasang mata yang kugakumi menembus rongga batin meluapkan samudera kebahagiaan.
Ya Allah terimakasih atas semua kebahagiaan ini. Kasih Sayang tulus memang susah untuk dilukiskan, namun mudah untuk dirasakan. 

Terima kasih untuk lelaki-lelaki hebatku; Papa (My beloved man) and Mikael (the little Angel).

Rabu, 15 Desember 2010

Dede Hebat

Anak yang cepat bicara tidak lalu dikategorikan anak jenius atau punya kecerdasan lebih, dan sebaliknya, anak yang lambat bicara bisa saja akan mengejar ketinggalannya dengan cepat. Berikut panduan yang bisa dicermati tentang rata-rata kosakata balita anda:
  • Balita 12 bulan. Bisa mengucap 1 sampai 5 kata dan mengerti 25 kata atau lebih. Ia banyak memakai gerak-gerik tubuhnya seperti melambai dan menunjuk dan bisa mengikuti arahan sederhana.
  • Balita 18 bulan. Umumnya anak usia ini mampu mengerti paling tidak 50 kata dan mengucapkan paling tidak 30 kata. Balita pun paham pada beberapa jenis kata yang sering didengarnya.
  • Balita 24 bulan. Mampu menggabung dua atau tiga kata menjadi kalimat, seperti “Apa itu?” atau “Bu minum susu.” Jumlah kosa kata yang dikuasainya bisa lebih dari 100 kata.
Berikut beberapa cara untuk menstimulasi agar perkembangan bicara batita semakin lancar dan ia gemar bicara:
  • Ceritakan kesibukan Anda. Omongkan dengan lantang apa saja yang sedang Anda kerjakan dan lemparkan pertanyaan-pertanyaan untuk batita. “Teruslah bicara, walaupun Anda nampak konyol karena batita tak bisa menjawab,” usul Pam Quinn, terapis wicara di RS Rehabilitasi Schwab, Chicago.
  • Jadi ‘role model’. Bila batita Anda mengatakan “cucu” untuk susu, gunakan pengucapan yang benar ketika Anda merespon, “Ini susumu.” Kembangkan penguasaan bahasanya dengan menambahkan kata-kata baru, misalnya “Susumu warnanya putih, enak sekali.” Strategi ini tak hanya akan menambah jumlah kosa katanya tapi juga mengajarkan cara kombinasi kata. Namun hindari mengoreksi ucapannya. “Menunjukkan kesalahan anak bisa membuatnya tak nyaman. Bahkan anak seusia itupun dapat mulai merasa bahwa apapun yang dilakukannya selalu salah di mata ibu,” kata Pam lagi.
  • Berlagak “bodoh”. Beri batita kesempatan untuk meminta dan mengungkapkan kebutuhannya sebelum Anda memberikan padanya. Contohnya, saat bermain, ia menggulirkan bola dan Anda tahu ia ingin Anda mengembalikan bola itu padanya, pura-pura saja Anda tidak mengerti, berikan ekspresi wajah bingung dan bertanya, “Ibu harus apa?” Jeda seperti ini akan menyemangatinya untuk berkomunikasi.
  • Tetap nyata. Hindari untuk mengucapkan kata berlebihan atau berbicara dalam bahasa slang atau bahasa pergaulan yang tak dimengerti balita usia 1-2 tahun. Orangtua wajib berbicara dalam kalimat-kalimat reguler dan dalam bahasa yang benar, yang akan membantu anak mengerti cara memadukan kata menjadi kalimat yang bermakna. (Sumber )



Alhamdulillah Dede sudah semakin hebat dan pintar.
Kosa katanya banyak walau tidak semuanya terucap dengan benar pelafalannya.
Di bawah ini adalah beberapa kosa kata yang diucapkannya di usia 1 tahun 6 bulan 2 minggu ini:
  1. Papa = papa
  2. Mam = Maem/makan
  3. Nda = bunda atau nama temannya erlinda
  4. Akek = pakai
  5. Naek = Naik
  6. Hampes/mempes = pampers/diaper
  7. Pipis = pipis
  8. Dung = Hidung
  9. Ata = Mata
  10. Ponbok = Spongebobs
  11. Pipi = Pipi
  12. uweee = Kue (sering denger pedagang keliling)
  13. apeee = tape (di sekolahnya suka ada tukang tape lewat)
  14. Mot = remote
  15. Mbah = si embah/kakek/nenek
  16. Uek/ngengek = BAB/Pub
  17. Mau = Mau
  18. Agi = lagi
  19. Emoh = tidak mau atau ogah dalam bahasa jawa
  20. Mimik = Mimik
  21. Akit/akik = sakit
  22. Uus = salah satu pengajarnya ( bu us)
  23. Ais = faiz
  24. Mo-bil/mo-biol = mobil
  25. Ambi/ambiol = ambil
  26. Entak = minta
  27. Acih = makasih
  28. Gigik = gigi atau sikat gigi ketika mandi
  29. Ingin = dingin
  30. Hanah = panas
  31. Ngingin = lilin
  32. Lampu = Lampu/Segala yang menyala/untuk meminta menyalakan sesuatu bisa lampu atau tv
  33. Acho = bakso
  34. Nduk = pentol sunduk/bakso tusuk
  35. Hayam = ayam
  36. Inga = singa (boneka singa miliknya)
  37. Tutuk = tutup
  38. Kak = buka
  39. Aqua = AMDK aqua (sebetulnya lebih kepada galonnya karena sering dipakai drum dan bernyanyi)
  40. Uda = Kuda
  41. dah = Sudah
  42. Inga = telinga
  43. Da daaa = daa daa (bye)
  44. Bauk = bau (biasanya sambil memencet hidungnya)
  45. Atoh = jatuh
  46. Apu = Sapu/menyapu
  47. Andi = mandi
  48. Nak = enak
  49. tiga = tiga
  50. Dede = dede/adek
  51. Su-Saa = Sursar (permainan duduk berselonjor kaki kemudian mengelus - ngelus kaki dari ujung kaki ke paha sambil menyanyi sursar dalam bahasa sunda. permainan ini spesialis papa dan dede karena saya tidak bisa nyanyinya, maklum belum bisa sunda)
    dan dia juga mampu meneruskan beberapa kata yang kita ajukan semisal bela...jaa, berma...in, seko...yah, ker ... jaa, dll. Lebih senangnya lagi si Dede mampu memahami kalimat perintah yang diajukan kepadanya serta mampu merespons dan melaksanakan perintah itu walau kadang-kadang keluar cueknya juga misalkan;
    • "de tolong tutup botol susunya", maka di akan menutupnya
    • "ambilkan remote", dia akan berusaha mencari, menemukan dan memeberikan pada si penyuruh dan akan sukses jika tidak ada sesuatu yang tiba-tiba menarik perhatiannya dan dia jadi lupa, he
    • "ambilkan mimik", 
    • "bersihkan tumpahan mimiknya", mengambil keset dan berusaha keras mengelap sampai bersih lalu mengembalikan lagi lapnya
    Alhamdulillahirobbil'alamin...
    Subhanallah

    Senin, 15 November 2010

    Dzulhijjah

    Hari ini puncak pelaksanaan ibadah haji
    Semua para calon hajiberkumpul di padang arafah
    dengan segala keiklhasan dan kekhusyukan bermunajat kepadaNya
    Harapannya dapat menyelesaikan prosesi hingga akhir dan mabrur.

    Bagi muslim lain yang tidak menunaikan ibadah haji, dapat melaksanakan puasa arafah agar sedapat mungkin merasakan perjuangan jamaah haji menjalani prosesi wukuf. Hanya yang beriman dan mempunyai keihlasan sajalah yang mampu.

    Dan jika hari ini wukuf yang berarti tanggal 9 dzulhijjah, besuknya tentunya Idul Adha karena Idul Adha hanya dilaksanakan pada tanggal 10 dzulhijjah. Tidak peduli mendung menghalangi pandangan, tidak peduli peralatan yang kurang canggih dll, tentunya ketika wukuf sudah pasti waktunya kenapa harus ragu untuk lebaran??? Ingat lebaran bukan tanggal 11 dzulhijjah! (tapi tetap saja tinggal keyakinan masing-masing jatuhnya ke masehi)

    Makna dzulhijjah sangatlah mendalam bagi pendewasaan ketaqwaan umat.
    bagaimana tidak, Pertama, berhaji bagi yang mampu adalah sebuah proses pembuktian keimanan seseorang (menurut pendapat pribadi saya)  karena iman adalah dibenarkan dalam hati, diucapkan dengan lisan, dibuktikan dengan amal perbuatan. Ketika berhaji seseorang harusnya berbekal ilmu agama yang cukup, minimal bisa baca doa harian, baca al quran dengan baik dan benar serta saleh sosial atau setidaknya kalau ditanya masalah agama bisa menjawab dan punya dasar.
    Kedua, Qurban bagi yang mampu juga. Mampu secara finansial dan kesadaran akan ibadah kepada Nya dengan penuh ikhlas. Ibadah semacam ini rentan sekali terhadap penyuburan sifat sombong jika tidak dibentengi iman yang benar. misalkan saja, terbersitnya rasa bangga yang berlebihan dan persaingan (tidak sehat) akan banyaknya hewan kurban baik secara jumlah maupun harga. Jadi jangan sampai kita terlena dengan keberhasilan kita sehingga kita terjerumus dalam kehancuran.

    selamat ber-Idul Adha dan Berqurban.
    Mari kita tingkatkan iman dan keiklhasan dalam menggapai ridho dan AmpunanNya.
    Amien

    Sabtu, 06 November 2010

    1 Tahun + 5 Bulan

    Senangnya bisa merasakan kebahagiaan seperti ini.
    Sebagai ibu yang tak sempurna (yang tidak mampu memberi ASI), melihat anaknya tumbuh sehat, menggemaskan dan pintar adalah adalah sebuah mukjizat dan karunia yg amat besar.
    semoga aku dapat merasakan kebahagiaan yang sama hingga akhir usiaku, kakek nenek bersama papa.

    Ya Rabb jadikanlah dia hambaMu yang cerdas fikir dan dzikirnya
    Jauhkan dari kedzaliman
    jadikan dia generasi yang beriman, berilmu dan beramal
    Sesungguhnya segala sesuatu adalah karena kebesaranMu
    Amien

    Sayang, semoga kebahagiaan dan kesehatan selalu menyertaimu

    Selasa, 26 Oktober 2010

    Ternyata Musik Itu ?

    Sewaktu mengandung dan si Dede lahir aku selalu menyempatkan diri membaca dan "membaca" perkembangan anak mulai dari kandungan hingga balita.
    Semua bacaan itu intinya mengajarkan bagaimana menghargai anak dan memberikan ketenangan dalam setiap detik kehidupannya.
    Baik berupa kontak fisik maupun kontak batin melalui nyanyian, musik dan lantunan lain yang berirama indah yang diperdengarkan orang tua kepada anaknya.Hingga saat ini dede menginjak 17 bulan aku masih sering dan akan selalu membaca.

    Menurut buku dan "bacaan" lain, irama yang indah berdampak bagus terhadap perkembangan otak janin dan kepercayaan dirinya. Irama indah yang disebut secara khusus oleh buku adalah musik klasik, tetapi tidak demikian jika aku menerapkannya. aku tidak melulu memilih musik klasik untuk diperdengarkan tetapi aku mengenalkan semua jenis bunyi irama indah dari apapun dan apapun jenisnya. Murottal, lagu religi, lagu anak-anak, dan laguku(?) yang kugubah sekenanya sesuai moment yang kami alami.

    HAsilnya, dede lebih peka terhadap bunyi dan suara tetapi tetap tenang dan tidak kagetan jika mendengar suara asing yang mungkin aneh di telinganya. (untuk membuktikan ini aku sudah melakukan riset sederhana terhadap beberapa anak teman dan tetangga yang tidak dibiasakan dengan bunyian indah seperti dede) Respon bayi lain lebih lambat. dan ternyata, berkaitan atau tidak, celotehan dede keluar lebih awal daripada teman-teman seumurnya dan atau yang sudah diatasnya beberapa bulan.

    Kata orang itu memang sudah bakatnya aja. Tetapi aku lebih percaya bahwa dede mau berusaha dan bekerjasama dengan pengajarnya yaitu aku dan papa.
    Kami berusaha untuk memberikan ketenangan dan penghargaan atas pencapaian yang diraihnya walau itu sepele dan kecil. Kami selalu berusaha memperdengarkan alunan indah melalui media apapun yang kami bisa sediakan.

    Hasil ini ternyata sama atau hampir sama dengan bayi - bayi lain yang mendapat perlakuan sama dengan dede. mereka lebih peka, lebih cepat menangkap dan memahami.

    Apalagi setelah dede masuk lagi ke TPA alias Taman Penitipan Anak yang ramah anak.
    Pergaulannya dengan teman sebaya bahkan yang lebih tua membuat dia benar-benar  berpengalaman.
    banyak bereksperimen dan belajar langsung dari pengalaman dan pengamalan . bahasa kerennya Experiential Learning. 


    Nah masihkah anda ragu untuk menghebatkan anak anda bersama pasangan anda?

    Sabtu, 23 Oktober 2010

    8 Hal Ini Bisa Bikin Wanita Lebih Bahagia

    Menjadi ibu rumah tangga terkadang membuat wanita menjadi sangat sulit membagi waktu. Tanggung jawab Anda berlipat ganda, dan bisa dikatakan sebagian besar waktu Anda tercurahkan untuk mengurus rumah dan anak.
    Tapi, tahukah Anda, sebenarnya Anda bisa menjadi ibu rumah tangga yang sibuk tapi tetap merasa bahagia dapat melakukan hal-hal yang disukai. Ini caranya, seperti dikutip dari laman Hybridmom.
    1. Cari waktu untuk diri sendiri
    Ibu rumah tangga yang bahagia biasanya menyadari, mereka layak mendapatkan sedikit waktu untuk diri mereka sendiri. Anda pun bisa! Luangkan beberapa saat untuk mengerjakan hal-hal positif dan menyenangkan, seperti ke salon atau spa yang selama ini sulit diwujudkan. Titipkan anak pada suami atau orangtua.
    2. Bercinta
    Lakukan aktivitas ini, setidaknya seminggu sekali. Bercinta akan membuat ibu rumah tangga lebih bersemangat menjalani aktivitas hariannya, karena masih merasakan keintiman dengan sang suami.
    3. Menyaksikan anak-anak tertawa
    Kebahagiaan merupakan sebuah pilihan dan keindahan hidup selalu ada di depan Anda. Ibu yang bahagia selalu berusaha membuat anak-anaknya tertawa.
    4. Tertawa lepas
    Jangan menjadi ibu yang terlalu tegang dan kaku. Belajarlah untuk menertawakan kesalahan dan keberhasilan. Cara ini bisa membuat Anda lebih menghargai hidup.
    5. Luangkan waktu bersama teman
    Hubungan dengan keluarga tidak akan renggang meski Anda masih bisa meluangkan waktu bertemu teman-teman. Membicarakan hal-hal menyenangkan bersama teman akan meningkatkan gairah hidup Anda.
    6. Sewa babysitter
    Semua orangtua menyayangi anak-anak. Tapi, Anda juga perlu meluangkan waktu untuk beristirahat. Menyewa babysitter bisa menjadi pilihan sehingga Anda bisa melakukan hal-hal positif yang sebelumnya sulit dikerjakan.
    7. Lakukan kegiatan sederhana
    Melakukan aktivitas yang mungkin dianggap konyol, seperti menari dengan anak-anak sambil diiringi musik bisa jadi kegiatan yang bisa membuat hidup Anda lebih bersemangat. Ajak suami juga melakukan hal-hal spontan, misalnya mengajaknya berdansa saat suami baru pulang dari kantor.
    8. Lakukan sesuatu yang hanya untuk diri Anda
    Entah itu hobi, ikut kursus, atau bermain tenis. Ciptakan waktu khusus bagi Anda untuk terlibat dalam aktivitas positif. Hasilnya, Anda pun bisa terus berpikir positif.

    Sumber (Atau lebih tepatnya Copy Paste dari Artikel yang di tulis oleh Siswanto - Jumat, 22 Oktober di yahoo!)

    Kamis, 21 Oktober 2010

    Prestasi yang Ternoda

    PAgi - pagi buka internet langsung menuju yahoo! Tadinya mau meluncur ke email tapi headline yahoo! menyandera niatku.
    Pilot berprestasi itu bertingkah aneh dalam dunia pribadinya. Apa ini yang di sebut berkepribadian ganda?

    Entah mengapa aku merasa iba dengan sang pilot. Apa titik kelam dalam sejarah hidupnya yang menjadikan dia seperti itu. KAlau dikaitkan dengan takdir, dan kita mengatakan bahwa itu sudah menjadi takdirnya, saya rasa amat putus asa sekali menjadi manusia menyerah pada takdir.
    Takdir bukanlah seperti itu kan?

    Di setiap kejadian pasti ada asbabnya alias asal usul kejadiannya.
    Dan tentunya tuhan tidak begitu saja menjadikan sesuatu itu indah ataupun tidak indah atau bahkan aneh. Segala yang tuhan jadikan pastilah di mulai dengan asal usul/sebab lalu terjadilah dan timbullah sebuah hikmah/pelajaran yang dapat di ambil sebagai wujud penggemblengan mental dan iman manusia terhadapNya.

    Lalu apa yang bisa kita ambil dari kisah pilot itu?

    Senin, 18 Oktober 2010

    Dampak Penggunaan Ponsel dan Laptop

    Saya sering mendengar dampak buruk penggunaan Ponsel dan Laptop bagi beberapa indera kita.
    Ragu, tapi terkadang mengiyakan juga karena penggunaan yang begitu intens dan frekuensi pemakaian yang sudah diambang kewajaran.

    HAri ini pagi-pagi sudah buka Yahoo! eh ada artikel yang mengupas tentang masalah ini.
    DAri artikel itu saya dapatkan kesimpulan bahwa semua pemakaian akan aman jika dibarengi dengan cara pakai yang bijak, misalnya: Ponsel dapat menyebabkan tumor otak. hal ini tidak benar tapi hendaknya anda memakai handsfree untuk pemakaian lebih aman.
    Penelitian terbaru menunjukkan tidak ada hubungan yang jelas antara ponsel dan kanker otak. Jika Anda tetap merasa resah akan adanya isu tersebut, ada baiknya selalu menggunakan satu set hands-free saat berkomunikasi dengan ponsel Anda.(sumber)
    Begitu juga dengan masalah lain, semua telah dijelaskan dengan gamblang di artikel tersebut.
    Selamat Membaca!

    Jumat, 15 Oktober 2010

    Bambu Wulung: Menikmati Dahsyatnya Pemandangan Kota Malang dan Batu

    Kemaren sehabis antar Papa ke Rumah Sakit dan Papa dinyatakan sehat, kami langsung berencana untuk celebration. 

    Sambil menunggu obat  dan surat ijin Papa dibuat, kami berdiskusi dan sempat debat kusir seperti apa acara itu dikemas. Pilihan jatuh pada acara makan-makan berdua saja sepulang dari rumah sakit.
    Aku ingin seporsi Bakso Bakar dengan Segelas Es PAsundan di Bambu Wulung.  TApi, Papa menginginkan seporsi Iga Bakar.

    Aku menolak pilihan Papa. Alasanku , letak Bakso searah dengan jalan yang kami lintasi jika melalui jalur dalam yang di lewati angkot warna kuning kehijauan jalur Landungsari-Dau-Batu. Sedang Iga bakar itu di kota MAlang di jalan ijen. LAgian, kami dari rumah sakit sudah jam 3an dan belum jembut Dede. Jam penitipannya kan berakhir pukul 15.30.

    Keputusannya: Menu pembuka adalah bakso bakar, Menu inti Jemput Dede dan ditutup dengan Iga Bakar.

    Motor melaju lambat (karena yang nyetir kan aku, Papa masih belum fit). Setelah keluar dari daerah Batu dan mulai memasuki kawasan kabupaten Malang sedikit berbelok, menikung dan menuruni turunan ekstrim bagi pemula akhirnya sampailah kami di Bambu Wulung.

    Papa langsung memesan dua porsi bakso bakar saja sedangkan aku memesan seporsi bakso bakar ditambah tahu, siomay basah dan 1 gorengan. Untuk minumnya aku pesan Es PAsundan dan Papa secangkir kopi item.

    Sambil menunggu pesanan datang, kami sengaja mengambil posisi duudk dekat jendela yang mengarah ke sawah. Pemandangan indah terhampar, udara sejuk nan segar berhembus dan celotehan hewan membuat kami betul - betul fresh dan menikmati selebrasi ini. Panorama alamnya tak kalah dengan Payung lho.

    Puas, Mantap dan MAk nyuss.
    Perut kamipun kewalahan menghabiskan begitu banyak pesanan kami. BAyangkan saja seporsi bakso bakar itu terdiri dari 5 buah bakso [pentol], kalau dua porsi berarti sepuluh untuk Papa. sedang buatku walau cuma seporsi yang berarti 5 buah pentol tapi aku kan nambah bakso campur yang ku sebut di atas.

    Murah lho, seporsi bakso bakar cuma 6000 rupiah saja dan lain-lainnya aku gak tahu pokoknya untuk semua yang kami pesan menguras isi dompet sebesar 25.500 saja.

    Acara jemput Dede tertunda karena Papa hunting jas hujan di dekat kampus. keliling-keliling lama eh gak ketemu yang dicari akhirnya balik lagi ke Sengkaling jemput Dede.

    Terakhir kami pulang. lho kok sudah pulang???? Iya! kami akhirnya pulang karena selain masih kuenyanng poll juga gerimis. so, bertigaan di rumah deh.

    see you

    Senin, 11 Oktober 2010

    HAri Keenam

    Cemas dan gelisah.
    Dua kata itu terus menggelayut di pikiranku.
    BAgaimana tidak, Papa masih lemah.
    walau makan dan minumnya banyak tapi demam belum turun dan masih pucat.
    DB hari keenam
    Setelah Kamis (hari kedua demam) periksa hanya diberi vitamin dan sabtu di suruh periksa lagi dan hasil tes darahnya menyatakan bahwa trombosit papa cuma 6000 ato 60000 aq lupa. Yang ku ingat hanya omelan dokternya yang menurutku kurang "sopan" menanggapi keengganan PApa untuk opname.

    Suami anda harus opname. Demam Berdarah itu masalah rawan. Saya sebagai dokter tidak mau disalahkan dan dituntut karena memulangkan pasien DB. Anda harus buat pernyataan.tentunya anda tidak mau jadi janda kan? aku punya pasien yang tidak mau opname juga seperti anda, besuknya dia kolaps. untungnya rumahnya dekat rumah sakit jadi bisa langsung dibawa dan ditangani. saya tidak mau mengalami persidangan berbulan-bulan karena dituduh malpraktik. kalau anda tahu ya, yang manggil itu bukan dinas melainkan kementrian langsung di jakarta sana. waduh saya gak mau repot. ayo segera tandatangan kalau tidak mau opname. duwe askes kok gak mau opname.

     Dan masih banyak lagi ungkapan yang tidak bisa kutuliskan di sini.

    YAng jelas efek omelan itu cukup membuatku gerah. 
    Bukan karena sakit papa tetapi lebih pada sikap dokter itu. sangat disayangkan tidak mampu menjaga perasaan pasien dan keluarga. Saya rasa ada intonasi dan pilihan kata lain yang lebih baik dalam menyampaikan keadaan paling buruk sekalipun kepada pasien.
    Bisakah dokter itu berpikir terbalik seandainya dia pasien ??????????

    Ya Allah aku hanya berharap Engkau akan selalu dan masih memberi kami semua panjang umur, kebahagiaan dan kesempatan yang panjang untuk menikmati nikmatmu seperti saat inipun kami masih mamapu merasakan nikmatmu dalam ujian ini. Amien.

    Selasa, 05 Oktober 2010

    Kemaren akhirnya aku jadi juga nonton Sang Pencerah.
    Kecelakaan memang. Kami tidak menjadwalkannya.

    Ketika rencana belanja Diaper Si Dede dibelokkan Papa ke Bioskop aku mulai manyun dan lama-lama ngedumel dikit-dikit.
    Saat itu jam sudah pukul 16.30, kalau kami nonton berarti akan berakhir 2 jam kemudian.

    Pikiranku langsung berkelana membayangkan malam-malam yang lalu naik motor kemalaman pulang dari belanja diaper juga (belanjanya satu tapi cuci matanya seharian, he he) sambil gendong Dede yang sudah 10 kilo lebih banyak dari Matos ke rumah yang lokasinya dekat Sengkaling. aduhhhhh???!!!!!!!??????!!
    Bayangkan saja 30 sampai 45 menit loh.

    But Everything i'm Fine coz of him, Dede.
    Dia sangat anggun. MAsih seperti saat dia umur 1 bulan.
    Ehm maksudku ketika nonton hingga selesai dia anteng. tidak kemana-mana dan tidak rewel.
    Hanya sesekali saja teriak-teriak menggemparkan suasana khidmat di adegan mellow.
    ups, sorry guys.

    Berdua dengan Papa lomba makan snack lalu minum susu, minta jus papa dan akhirnya bosan hingga dia bercilukba ria dengan penonton di bangku depanku.
    Tak cukup terobati dengan itu diapun naik turun kursi, berhaha huhu dengan anak kecil 4 tahunan dibelakang kami yang kebetulan dari awal menggoda dia. Jadilah obrolan bayi ini menambah warna di bioskop. sebelum akhirnya dia narik kain gendongan di kasihkan ke saya dan dia menyandarkan tubuhnya dipelukku.

    dan gemintangpun menari membawanya ke alam mimpi

    Film selesai tapi belanja baru dimulai.
    Dede tetap nyenyak di troli penuh tumpukan belanjaan. kesian tapi lucu.

    Rabu, 22 September 2010

    Bagi Yang Gemar Tahfidzul Qur'an

    BAru saja membaca studi alquran yang diampu M. Quraish Shihab, menemukan informasi tentang pendaftaran program tahfidz Quran.
    Ingin sekali mengikuti program ini tetapi ternyata hanya untuk santri pesantren.
    Bagi pembaca yang memenuhi kriteria itu dan berminat silahkan mendaftar karena pendaftaran akan ditutup pada 30 September 2010 ini.
    untuk info lengkapnya silahkan buka di sini langsung.

    selamat mencoba.

    Sabtu, 04 September 2010

    Mentolo (baca: tega)

    Saat ini aku sedang di tempat kerja.
    Suasana liburan sudah terasa.
    Sepi dan malas-malasan apalagi memang sedang tidak ada pekerjaan berarti kecuali rutinitas.
    pumpung sepi aku duduk saja bersantai-santai di mejaku sambil mengutak atik komputer.
    Seorang teman lama datang menghampiriku.
    Surprise! Dia sudah berbadan dua lagi.
    Selamat! Itu adalah kata pertama yang kuucapkan setelah dia menyapaku duluan sambil menunjukkan perutnya yang mulai membuncit.
    Aku tertohok ketika dalam perbincangan kami selanjutnya dia mengatakan bahwa betapa mentolonya (baca: teganya) aku meninggalkan anakkudi penitipan bayi.
    dia mulai memberiku petuah-petuah yang aku sendiri sudah aku hafal sendiri dari beberapa tulisan.

    masa golden age itu mother touchlah yang lebih berarti. kamu kok tega sih memisahkan anak dari ibunya. resikonya besar lho nanti. 

    aku tertohok.

    seolah terdakwa yang dijatuhi vonis berat aku merasa sedih dan jantungku serasa berhenti berdegup atau justru berdegup lebih kencang? aku gundah.
    aku mulai ngawur memberi komentar yang justru menambah berat hukumanku.

    golden age, mother touch dan perhatian itu setelah ASI eksklusif kan gak harus 24 jam full

    Bodoh!
    Sungguh komentar yang bodoh!

    ha?!?! gak perlu 24 jam? kan ibulah penentu kejiwaan dan masa depan anaknya. everything just mother bukan sembarang perempuan. baby sitter di penitipan sebaik apapun dan seperhatian apapun tak bisa mengalahkan sayang ibu dan betapa amannya anak dekat dengan ibunya.

    Aku mulai semakin menyadari kebodohanku yang menikam.

    yah yang jelas aku melakukan tidak sembarangan nitip lah. semua keputusan sudah dipikir plus minusnya. dan aku sudah pikirkan itu masak-masak. doanya saja. semoga kamu sukses menjadi madrasah (baca: sekolah) buat anakmu kelak di masa golden age.


    Mungkin, dengan melihat kebodohan itu akhirnya dia berlalu  setelah menutup khutbahnya dengan doa 

    semoga tidak terjadi apa-apa atas pilihanmu ini.

    Dan akupun hanya diam.
    menatapnya hingga tak terlihat lagi oleh pandanganku.



    Point di hati: ADalah sebuah pilihan berat ketika memutuskan untuk bekerja di luar sedangkan kau mempunyai anak kecil. Pasti akan melalui sebuah debat panjang yang melelahkan tak berkesudahan dengan hatimu sendiri. dan kaupun mencoba untuk kuat dengan bertopang seribu harapan indah untuk masa depan. Apakah masih perlu di vonis? apakah kepulan dapur itu tergantung orang lain?????????

    Kamis, 26 Agustus 2010

    Om Lamin

    Sewaktu SD dulu, aku sering ketakutan ketika melihat sesosok laki-laki dengan mata hampir lengket tak bisa melek itu datang ke rumah.
    Bapak saya bilang jangan takut, dia orang baik, suka memijat bapak kalau bapak capek.
    Tapi tetap saja aku  masih ketakutan karena nampak seram dalam penglihatanku sebagai gadis kecil walaupun bapak sudah bilang bahwa itu namanya Om Lamin.

    Ketika Aku SMP, aku mulai bisa menerima kehadirannya. akupun bersedia menghidangkan teh dan kue serta meletakkannya di meja terdekat. Bapak nantinya yang membantunya mengambil.
    banyak hal dia bicarakan. aku menganggapnya sebagai strategi pemasaran agar pelanggan puas.

    namun, setelah aku SMA, aku mulai memahami dari sudut yang lain.
    aku merasa bahwa sikap supel dan "cerewetnya" itu adalah sebuah pembuktian diri bahwa dia adalah tunanetra yang punya prinsip, punya pengalaman dan punya kecerdasan serta ilmu yang bisa disejajarkan dengan orang bermata normal.

    Pernah suatu kali ketika aku liburan sekolah dan hanya dirumah menemani ibu mendengar radio, aku mendapat informasi baru. Sang Penyiar bersuara merdu itu adalah Si Tukang Pijat Tuna Netra yang kutakuti sewaktu SD dulu.
    WAlau radio itu adalah radio amatir desa yang frekuensinya hanya bisa terderngar di satu kampungku saja, aku tetep saja salut sama dia.
    bagaimana tidak, dia itu menurut cerita warga, menggunakan alat sederhana buatannya sendiri. entah kebenarannya, aku tidak pernah kroscek.
    tapi aku salut dan terlecut.
    terlecut karena aku tidak sekreatif dia.

    Setelah itu, aku berani mengobrol dengan dia.
    membicarakan banyak hal, apa saja yang dia utarakan.

    setiap lebaran tiba, dia selalu menyempatkan diri datang ke rumah.

    ke pak kyai yo kedah sowan rumiyin, pun sampek keliwatan

    begitu kalimat yang selalu ku dengar ketika dia datang lebaran. Kyai?? bapakku seorang guru agama di SD. itu saja.

    biasane diparingi maem lo pak kyai
    atau
    kulo dereng disangoni pak kyai

     begitu kalimat lain yang ku hafal ketika  dia sudah lama duduk dan belum disilahkan makan dan kalimat pamungkasnya ketika sudah pamit tapi amplop belum diselipkan dikantongnya.
    dan setelah itu dia kan bilang, "nanti malam saya akan kesisi mijit pak kyai. gratis!"

    Semenjak aku menikah dengan Papa, setiap berkunjung ke rumah bapak, papa selalu ketagihan pijatan om lamin.
    Menyadari bahwa aku dan papa tinggal di Malang, om lamin ingin sekali di carikan al quran braille yang konon adanya hanya di malang.
    setelah 3 tahun lamanya, tak jua ku dapatkan info quran braille.
    dia tidak menagih, tapi terus mengatakan impiannya.
     alhamdulillah kemaren setelah Ngaskus  aku mendapatkan info tentang al qur an braille dan sudah ku kroscek di komunitas sahabat mata.

    Aku berusaha untuk mendaftar dan menunggu hasilnya.
    doakan semoga Om lamin mendapat bantuan Al Quran Braille ini

    Senin, 23 Agustus 2010

    Puasa dan Lebaran

    Puasa dan Lebaran.
    Intinya, kalau puasa itu ya memperbanyak ibadah dan fokus untuk berbuat lebih baik sebagai bekal menuju 11 bulan berikutnya ke ramadhan lagi. Ramadhan harusnya tidak meributkan masakan-masakan istimewa, pakaian baru dan kue-kue lebaran serta berburu tiket.
    Sedangkan Lebaran, ya merayakan suka cita setelah kembali fitri diuji selama ramadhan. Siap mengamalkan hasil diklat 1 bulan ramadhan.
    Aku tidak ingin diributkan dan direpotkan oleh urusan itu. aku hanya ingin semua berjalan normal seperti biasa untuk hal selain ibadah.

    Adalah boleh - boleh saja sesekali mengistimekan masakan
    Adalah boleh-boleh saja membeli baju
    adalah boleh-boleh saja menyiapkan kue dan berburu tiket
    tapi...
    bisakah porsi itu tidak diutamakan???????????
    bisakah ini menjadi "seperti biasanya" di saat sekitar menuntut itu????????????
    bisakah mudik diabaikan disaat kesempatan untuk bertemu keluarga hanyalah di moment ini?????????? 

    Selasa, 17 Agustus 2010

    MAsih Nasionaliskah???????

    Tadi malam Papa ribut minta dicarikan Peci warna hitam.
    Aku langsung inisiatif ke tetangga depan rumah untuk mendapatkan peci yang dimaksud.
    17 Agustus hari ini, Papa pagi-pagi sepulang dari mengisi pengajian sudah tampak rapi dengan seragam Korpri dan Peci hitam dengan Pin tersemat di pecinya.
    Tampak lebih gagah dan berwibawa.
    Tentunya juga Tampan, he.

    Dalam perjalanan kebersamaan Aku dan Papa selama hampir 3 tahun ini, aku belum pernah melihat Papa sesemangat ini mengikuti sebuah acara"ritual".

    Sudah Jadi PNS Bun, dan lagi Papa sudah "mati-matian" latihan di saat puasa dan panas-panasan. siapa tahu dapat sedikit merasakan perjuangan para pahlawan apalagi jika bisa mencicipi panasnya gurun merasakan perjuangan Rasul.

    Begitu Alasan Papa ketika aku terheran dengan sikapnya pagi itu.

    Aku sendiri Pagi ni sedang bersiap diri menunggu saatnya upacara dimulai ditempat yang berbeda, jauh dari lokasi papa.
    Papa upacara di stadion Kanjuruhan nan jauh di Kepanjen, sedang aku berteduh - teduh di lapangan kampus yang lumayan teduh dengan iming reward  yang bisa untuk membeli 2 kotak susu bayi
    Masih Nasionaliskah Aku dan Papa?.

    YAng jelas inilah faktanya;
    Aku dan Papa, kali ini lebih bisa merasakan makna kemerdekaan justru disaat banyak orang menyangsikan kemerdekaan itu di jaman sekarang mengingat rakyat semakin terpuruk saja.
    Kami berbeda karena kami memaknai dari sudut kesadaran kami yang berbeda pula.

    Teriaklah Merdeka Agar Kamu Merdeka!

    Sabtu, 14 Agustus 2010

    Alhamdulillah

     Semalaman deg-degan membayangkan susahnya memberi obat untuk Si Dede besuk pagi (hari ini) dan membayangkan betapa akan tersiksanya dia ketika obat tetes itu mulai jatuh memasuki rongga telinganya.

    Sebelum berangkat, aku sama papa sudah menyiapkan beberapa jurus alternatif dan beberapa site plan seandainya si Dede berontak. maklum, pengalaman memberi obat berupa racikan puyer ke Dede adalah pekerjaan yang luar biasa tidak biasa karena puyer kebanyakan pahit.

    tadi pas pertama dibuka, eh ternyata racikannya wangi dan warnanya cukup menarik, merah muda. Si Dede langsung menyerbu, padahal belum siap. finally, "ritual" kali berjalan amat sangat mengesankan dan super cepat. dia pegang sendok sendiri dan ... hupp, telan habis. Alhamdulillah.

    Adegan "ritual" kedua yang terasa serem banget di otakku semalam. si Dede harus ditetesi telinganya sambil sedikit di pijat-pijat. Papa sampai berdoa berkali-kali dan bolak balik gak jadi takut Dede kesakita. tapi apa yang selanjutnya terjadi cukup membahagiakan kami berdua. si Dede justru menikmati pijatan papa di telinganya. terimakasih Robbi Robbul Izzati.

    Aku hanya berharap semoga ini adalah pengobatan terakhirnya dan dia sembuh. sehat segar bugar kembali tanpa efek samping dan tanpa resiko menyertai. Secara, dawuhipun dr. Dian (spesialis THT, aku kemaren periksanya di Permata Bunda) bahwa si Dede sudah mengalami radang tidak hanya di tenggorokan melainkan sudah di telinga tengah juga. Astaghfirullah. jadi apa yang aku khawatirkan selama ini benar terjadi. ketika keadaan dede belum ada perubahan malah justru bertambah varian sakitnya aku coba-coba cari bacaan - bacaan dan apa yang didawuhkan dokter itu sesuai dengan bacaan itu. Ya Allah mohon ampunan atas segala dosa dan khilaf sehingga anakku kau uji. berilah dia kesembuhan yang hanya bisa datang atas pertolonganMu. Kasihilah Dia dan jadikan hambaMu yang bertaqwa. Amien.

    Senin, 09 Agustus 2010

    Selamat Datang Ramadhan

    Rabu sudah memasuki bulan Ramadhan.
    Alhamdulillah masih diberi kesempatan memasuki bulan bonus.
    semoga Ramadhan kali ini lebih baik dari yang lalu.
    Semoga Ramadhan kali ini terlewati dengan indah.
    Semoga Kita semua di berkahi dan mampu menjalani Ramadhan dengan segenap keimanan dan penuh pengharapan akan ridho dan ampunannya
    Semoga surga adalah hadiahnya

    Kamis, 05 Agustus 2010

    Mending Milih Dede aja

    Kamis, 5 Agustus 2010 pemilukada kabupaten malang.
    hari ini pula ddede masih sakit.
    aku mending milih dede daripada milih calon pemimpin yang belum ku kenal.
    Apalagi, menurutku, semua calon itu tidak ada yang jujur. tidak hanya di daerah ini saja.
    di semua daerah. semakin terlihat ketika pilihan langsung seperti ini.

    aku muak. aku tidak ingin repot-repot meluangkan waktu untuk itu.
    tidak bijakkah bila rakyat membangkang di saat para pemimpin tidak ada yang bisa dipercaya?????????

    Rabu, 04 Agustus 2010

    berharap dari langit

    ini sudah genap hari kesepeluh si dede sakit.
    batuk pilek yang berubah radang tenggorokan karena dahak yang tidak bisa keluar ditambah ketahanan tubuh menurun akibat asupan berkurang.
    si dede tidak mau makan sama sekali.
    kue-kue yang dulu sering dicicipnya sekarang tak lagi.
    jenis makanan apapun yang dilihat tak mampu mendongkrak nafsu makannya.

    dia seperti pohon besar yang mulai layu sehingga mudah roboh di terpa angin.
    jalan sempoyongan lalu mencari tempat nyaman untuk sekedar menopang berat badannya lalu tertidur.
    tidak rewel dan tidak merepotkan memang.
    tapi aku dan papa sebagai orangtuanya cukup sedih dan khawatir.
    sudah ke klinik dua kali. pertama bidan dan kedua DSA.
    analisanya sama, obatnya beda. tapi hingga kini masih ada saja muntah-muntahnya.

    dede bersabarlah sayang, bunda sama papa sayang dede.
    kita bertiga akan bisa melalui ini semua dengan baik..
    fainna ma'al usri yusro.

    semoga kau lekas lulus dari ujian ini
    dan kita semua dapat memetik hikmahnya
    lalu, kita akan menjadi lebih baik.

    Ya Allah seorang ibu yang tidak becus merawat anaknya ini memohon dari hati yang terdalam agar kau beri kemudahan dan kesehatan untuk dede sekarang dan selamanya.
    jadikanlah dede hambamu yang beriman dan bertakwa
    menjadi jundi - jundi Mu yang sehat dan kuat dalam agama dan duniawinya
    amien

    Kamis, 15 Juli 2010

    Memulai Hari Baru

    ini adalah hari ketiga awal perjuangan di mulai.

     setelah keenakan ada yang bantu mengerjakan segala urusan rumah tangga sekaligus ngasuh dede, kini setelah capek liburan ke tasik 8 hari, kembali hidup "susah" tanpa bantuan.


     Kesian Si dede harus sekolah lagi.

     hari ketiga masih rewel terus. stress dan tekanan bertubi-tubi.

    Kamis, 24 Juni 2010

    Rumah Atau Tanah

    Laiknya keluarga muda bahagia lainya, kami juga menginginkan mempunyai rumah pribadi segera.
    Kami sering berdiskusi tentang rumah impian masing-masing.

    Selera Papa, asal bisa menampung dua keluarga besar kalau berkunjung itu sudah cukup. Desain tidak penting asal rapi, ventilasi cukup, sinar matahari sore dan pagi bisa masuk, tidak jauh-jauh dari "peradaban" dan akses mobil mudah.

    Cukup masuk akal. Sekilas banyak hal yang saya setujui. Namun, tidak begitu sederhananya. menurut saya, apa yang disyaratkan papa itu memanglah bagian yang harus dan wajib diwujudkan kecuali desain yang tidak penting.

    Dalam angan saya, sesederhana apapun bentuk rumah anda, sebaiknya harus mempunyai desain sesuai tema yang ingin anda bangun dan tampilkan kepada khalayak sebagai perwujudan kepribadian anda. Eits, perlu digarisbawahi bukan sebagai ajang pamer namun lebih pada kebebasan berekspresi.

    Dalam setiap diskusi kami, saya selalu mengatakan A-Z desain rumah kami, mulai pagar depan, hingga centi terakhir tanah belakang kami. Tapi apa tanggapan Papa, tersenyum dan hanya berkata "Papa kira cukup bagus. terserah Ibund saja".

    Setelah sekian lama mencari-cari lokasi yang tepat, finally kami sadar masalh utamanya bukan urusan cari-mencari, desain mendesain atau persoalan tanah apa rumah, Masalahnya adalah Budget.

    Papa masih CPNS dan aku baru menjadi karyawan kontrak, tidak mungkin mendapat dukungan dari pihak bank.
    Gaji Papa dan Saya setelah dipotong uang Rumah Tangga, kontrakan rumah, Susu Dede, PAmpers Dede 24 jam 7 hari seminggu selama 4 minggu 12 bulan tidaklah cukup untuk bayar cicilan bank apalagi kami ikut Tabungan Rencana Sekolah Anak di sebuah bank.

    Sekarang kami harus mencari "ladang" lainnya untuk meyakinkan bank bahwa kami pantas di dukung.

    Adakah yang mau membantu????????

    Senin, 21 Juni 2010

    Jangan Coba-Coba!

    Beginilah susahnya punya bayi tapi tidak punya jaringan internet sendiri di rumah.
    Lho???????
    ya, anda akan menuju sebuah internet cafe dengan resiko bayi anda akan merengek tidak mau berpisah dari anda. akhirnya anda akan bergegas dengan bayi digendongan mengingat pentingnya data yang anda perlukan.
    Sebentar mungkin bayi anda akan duduk, sebntar berdiri, sebentar berjalan, sebentar minum susu, sebentar makan kue, sebentar menangis dan berlama-lama memencet keyboard. Hiks!

    Kejadian kemaren sore itu sangat menggemaskan hati. bagaimana tidak, Papa di kursi A dan saya di kursi B. Letaknya bersebelahan. sengaja mencari yang dekat agar bayi inut kami tenang.
    kenyataannya bayi kami memang tenag sekali. tenang bercilukba!

    Endingnya, tidak sampai 5 menit akhirnya kami shutdown komputernya.
    tanpa kata bertiga pulang naik motor.
    di perjalanan si dede gak ada reaksinya, anteng nyandar di badan saya.

    owalah, ngantuk tho de pengen di nina boboin di motor gitu????

    pesan moral: jangan pernah membawa bayi yang ngantuk ke warnet. atau jangan pernah membawa bayi yang sedang belajar jalan untuk duduk manis di sebuah acara yang formatnya duduk saja.

    Selasa, 15 Juni 2010

    Anak Sapi??!!?!?!?

    Sebetulnya kejadiannya berlangsung senin sore kemaren. tapi berhubung aku masih jengkel sekali sehingga takut marah-marah di sini jadi aku urungkan nulis kemaren.
    Hari ini aku rasa hatiku sudah agak baikan.
    Dengarkan keluhku!

     kisah di mulai saat seorang news presenter mengabarkan bahwa balita perokok masih banyak dijumpai di tanah air. setelah di malang sembuh, ternyata ada lagi di luar jawa sehari bisa menghabiskan 4 bungkus. Sang Balita sudah merokok sejak usia 11 bulan hingga kini masih belum ditangani serius. Orang tua balita justru cenderung membiarkan.

    Aku yang sedang nonton dengan beberapa ibu-ibu karyawan senior di kantor setelah istirahat solat nyeletuk, "wah seusia anakku. masak 11 bulan sudah faham rokok?"
    Ibu-Ibu banyak yang nimpali antara lain mengatakan bahwa orang tuanya berarti yang salah bukan lingkungan luar.

    Sampai di sini apakah anda sudah faham inti ceritanya? tentu belum! prolog itu tidak nyambung sama sekali dengan sumber marahku.

    Ok! mari kita lanjutkan.
    To the Point!

    Setelah sibuk mengomentari televisi aku ditanya sama ibu Y.
    Ibu Y dengan ramahnya menanyakan kabar si Dede dan memberikan beberapa pujian atas perkembangan Dede yang lebih cepat. Pun, beliau mengatakan betapa kangennya sama Dede.
    Begitu juga Ibu As. Point pujian tertinggi mereka adalah pada kemampuan merangkak dan jalan jauh sebelum waktunya. (11 bulan sudah lancar, bulan ke-12 sudah belajar lari)

    Dalam situasi begitu aku sebagai ibu Dede sedikit melambung dan semakin melayang seiring pujian yang terus mengalir hingga sebuah pertanyaan dan pernyataan dari ibu An yang begitu tidak berperasaan. bahkan iku ingin bilang impolite. (maafkan saya bu An)

    Bu An : Mau ndak si Dede minum formula
    (kalimat ini sudah ku tebak sebagai basa basi berbisa secara aku sudah kenal sedikit wataknya. toh dia sudah tahu kalau aku ada masalah dengan PDku)
    Bu Y : Lo iku kan cuma 3 bulan ASInya. Abis itu ngedot trus. (ini memang faktanya)
    Aku : Iya bu sudah berusaha kemana-mana tapi akhirnya tetap saja menang dotnya.
    (aku sudah mulai curiga bakal ada komen gak enak secara wajahnya sudah on posenya)
    Bu An : Ooo Anak Sapi tho....!!!!????? benar saja motoriknya cepat. Sapi itu kan memang lahir langsung jalan. Perkembangan geraknya lebih cepat daripada otaknya. Anak sapi itu lamban kemajuan otaknya.
    Aku : (aku mendidih) wah gak ada bukti empirisnya bu itu (dengan wajah pura-pura tabah padahal di hati meratap)
    Bu An : Lo benar itu. coba aja liat anak-anaknya bu T yang formula, pasti geraknya cepet-cepet. yang terakhir malah 10 bulan sudah jalan.
    Bu As + bu Y : tapi masak karena formula
    Aku : kalau aku memang dilatih bu. meminta petunjuk dokter dan dari baca buku.
    Bu An : tapi yo la wong namanya minumnya dari Sapi, jadi anak Sapi ya seperti Sapi

     Aku hanya bisa istighfar dalam hati. dan ku lihat ke arah bu Y dan Bu As mereka saling tukar pandang yang menyiratkan iba padaku.dan kami bertiga memandang sinis bu An.




    NB: samapai di rumah aku cerita ke Papa dengan audiens Oom dan teteh juga.
    ini adalah tanggapan dan reaksi mereka.
    Oom : harusna mah cucu kelinci teteh biar lebih cepet geraknya. tos bisa lulumpatan masih bayi oge
    Papa : Bund gimana kalau Susu Kuda Liar Sumbawa kan lebih bagus
    Teteh : kalau monyet bisa manjat pohon mangga langsung , lumayan euy
    Dan akhirnya kami tertawa bersama gerr gewrr gerrr


    Senin, 14 Juni 2010

    Sertifikasi

    Sertifikasi.

    Dari dulu aku tidak pernah setuju dengan sertifikasi.
    Apa Sebab?
    Karena Guru adalah (kebayakan) generasi tua yang mungkin ilmu keguruannya sudah out of date. maksud saya bukan pengetahuan dan penguasaan akan bahan ajarnya yang kadaluarsa, namun metode dan tekniknya.
    Lihat saja, Guru-guru kelompok tua yang sudah mau pensiun (ada juga guru muda dari universitas pinggiran dan ecek-ecek yang banyak bertebaran di daerah) mereka tidak punya informasi cukup terhadap perkembangan dunia pendidikan terbaru.
    Kalaupun mendengar hanya sebatas kulitnya saja.
    kalaupun ada pelatihan ya di latih saja dengan format minimalis. pokoknya sudah di latih.
    ( itu kata temenku yang mengabdi di sebuah pelosok. tapi di akhir acara mereka harus membuat tugas yang ribet betul. mungkin itu yang di maksud experiential learning. belajar dari pengalaman. but, siapa tahu bahwa itu hanya pelengkap keminimalisan tadi biar laporan ke atasnya mudah)

    Sertifikasi memang bermuka dua. satu sisi manis dan satu sisi pahit.
    Satu sisi menguntungkan (kalau lulus) tunjangan guru akan berlipat. Dapur akan memasak menu lebih pantas.
    namun, di satu sisi merepotkan, untuk dapat memenuhi syarat sertifikasi, banyak guru yang kelimpungan karena syarat-syarat itu sebagian besar tidak dikenalnya atau tidak pernah dilakukannya. apalgi sebagai guru di daerah dengan budaya dan peradaban yang tertinggal teori - teori macam syarat itu tidak diperlukan. yang penting mereka punya cukup ilmu dan pengetahuan dalam bahan ajarnya serta mempunyai metode dan teknik yang menarik.
    mereka tidak perlu bingung-bingung menuliskannya dalam kertas.

    Apa gunanya pemerintah mengangkat para pengawas itu. tidak mereka bisa melaporkan guru mana saja yang kreatif dan cerdas yang pantas dihadiahi sertifikat pendidik tanpa harus ribet.

    kali ini aku merasakan sendiri dampak sertifikasi itu.
    walau sudah lama menggema di seantero nusantara, tapi program pelatihan untuk itu tidak banyak dari pemerintah. yang ada malah dari umum yang meminta bayaran selangit.
    Calopun ikut bermain. alamak!

    Kamis kemaren Bapak Menelpon untuk dicarikan berkas portofolionya orang yang sudah lolos. katanya untuk dipelajari dan ditiru sebagai portofolio bapak dalam mengajukan sertifikasi.

    Aku tertohok. seandainya aku bisa berkata: "tolong tidak usah sertifikasi kalau dengan modal plagiat"
    tapi aku tak tega. Bapak terlanjur semangat dan senang karena di usianya yang 51 ini mendapat kesempatan seperti teman-temannya yang lain yang sudah dapat.sebelumnya tidak bisa sertifikasi karena ijasahnya yang hanya D2.

    Ya. kembali pada bapakku. setelah berusaha mencari contekan tidak ada yang ngasih, termasuk aku juga sudah memelas kepada beberapa orang dan di tolak mentah-mentah, akhirnya Beliau pasrah pada seseorang dengan ongkos 2 juta untuk 1 portofolio.
    (Dan ini mencengangkan; dari omong-omong berdasar kabar dari mulut ke mulut pihak yang pernah melakukan, penyedia jasa PTK atau Portofolio syarat sertifikasi adalah oknum diknas. o gitu ya, tidak melakukan pelatihan justru agar lebih mudah memeras. Astaghfirullah)

    Aku sudah sampaikan pada bapak, bahwa tidak mungkin memperoleh portofolio gratis karena hampir semua guru yang jauh dari psat peradaban akan rela membayar berapapun asala syarat itu terpenuhi.
    bahkan ada hanya 1 PTK seharga 1,5 juta.

    kini, aku ingin membantu walau jarak kami sangat jauh. aku membawa berkas dan buku yang sekiranya bisa membantu dalam membuat PTK, RPP, Silabus, dll ke tempat kerja. but......
    Aku telat, bapak sudah memasrahkan pada orang lain dengan ongkos 2 juta.uang segitu pasti sangat berarti dan susah didapatkan oleh kami.

    Maafkan aku tidak berbakti.
    tidak mampu menolongmu di saat kau perlu sebagaimana kau telah lakukan pada anakmu ini.

    Senin, 07 Juni 2010

    6 juni 2010

    happy birthday dede
    happy birthday dede

    happy birthday happy birthday happy birthday dede

    Selamat ulang tahun ya nak
    semoga menjadi anak yang soleh
    cerdas dzikir dan pikirnya
    sukses dunia kahirat
    tumbuh sehat dan cerdas
    dijauhkan dari segala bnetuk keburukan dan kehinaan
    bertaqwalah
    semoga kau mampu menghayati arti namamu
    Mikael Amal Kareem


    6 juni 2009 - 6 juni 2010

    Sisi Lain Euforia Aremania

    Euforia diambil dari bahasa Inggris: “euphoria“, yang juga diadaptasi dari bahasa Yunani euphoros: “eu- + pherein” yang berarti perasaan akan kebahagiaan besar atau keadaan yang nyaman. (ipoel.wordpress.com)

     Menurut kamus besar bahasa Indonesia, arti euforia adalah perasaan nyaman atau perasaan gembira yg berlebihan.(kalistanadia.wordpress.com)

    Dua pengertian euforia di atas mengarah pada sebuah kondisi di mana kebahagiaan itu tertuang dengan begitu dahsyatnya sehingga jarang (bahkan tidak memikirkan) resiko atau bahaya yang mungkin timbul.
    Selama ini, Aku selalu berusaha mengontrol diriku dan memang tidak mau berlebihan dalam berekspresi.
    jangan sampai! aku tidak mau kebahagiaanku menjadi masalah akhirnya hanya gara-gara aku berlebihan.begitu pula dengan candaan. aku tidak ingin sampai terpingkal-pingkal.
    Aku masih terus dan selalu berusaha.

    berbicara mengenai euforia, aku telah mencatat beberapa hal (sebagaimana aku telah tulis kemarin). ya! masih tentang euforia Aremania.

    Sengaja aku tulis hari ini menunggu hatiku tenang dan tidak kesal lagi agar bisa netral dalam menilai.

    Jujur aku tidak pernah menyalahkan orang berekspresi.
    aku juga tidak ingin menghambat kebebasan berekspresi seseorang.
    itu hak.
    Hak Asasi Manusia.
    Hak untuk mengaktualisasi diri.
    Hanya satu syarat yang ku tetapkan; santun dan mendidik.
    Tidak Berat kan?

    Aku mengerti sekali semangat para suporter (apapun dan darimanapun Tim-nya) untuk mengekspresikan kecintaan dan kekagumannya terhadap jagoannya.
    aku juga tidak melarang orang bergembira.
    tapi tolong donk yang santun.
    Bisa kan tidak menyebabkan orang lain merasa dirugikan, merasa terancam dan tidak nyaman.
    Tidakkah ada cara yang lebih santun untuk berpesta????

    Singkat cerita; aku hanya ingin membagi perasaanku dan juga beberapa orang dan banyak orang yang mengatakan padaku dan yang ku dengar.
    Pertama-tama aku akan menuliskan kritikku sebagai berikut:
    1. Merayakan kemenangan dengan berkonvoi motor itu adalah tindakan yang sangat menentang semangat pemulihan dan peremajaan bumi saat ini. Orang berusaha untuk memerangi global warming. tindakan konvoi ini justru sebaliknya. Asap yang timbul justru semakin membuat bumi tua kita tersiksa.
    2. Konvoi dengan melanggar berbagai aturan lalu lintas. Dengan mengabaikan keselamatan diri,  para peserta konvoi tidak memakai helm atau pengaman lainnya. belum lagi mereka juga berbonceng tiga atau berdiri. sangat berbahaya!
    3. Membawa serta anak kecil dan balita.
    4. Membakar, merusak, mengeluarkan kata-kata kotor. beberapa teman menyaksikan betapa sengsaranya berkendara dengan plat nomer selain N disinii pada saat musim konvoi ini. tak jarang mereka menjadi sasaran kebringasan suporter di jalanan. aku memang tidak punya bukti foto atau melihat sendiri, tapi itu mungkin saja mengingat sejauh yang kulihat memang begitu amburadulnya mereka. berteriak-teriak menguasai badan jalan hingga merusak mobil lain.
    5. berkonvoi memakan badan jalan dan beratraksi sejenak (entah macam apa, point ini sumbernya Papa). bahkan kadang mereka bolak balik sehingga membentuk jalur dua arah. sungguh kasihan mobil-mobil itu demi mendapat hawa sejuk di tengah panasnya kemacetan konvoi, mobil mereka harus rusak tidak kuat lagi menyejukkan suasana. mesinpun menyerah, dan asap mengepul dari kap depan. Padahal mobil tidak bisa di tuntun sebagaimana papa lakukan. dia menuntun motornya karena tidak kuat lagi.
    6. berkonvoi dengan memperdengarkan bunyi-bunyian yang memekakkan telinga.
    Nah, Kedua yang ingin ku tulis adalah tentang inginku dan hayalanku (mungkin juga boleh dibilang usulan): bikin saja gathering party satu malam di suatu tempat.
    konsepnya seperti ini:
    • masing-masing korwil suporter bertemu menentukan agenda gathering beserta isi acaranya
    • rapat korwil juga merumuskan pemberangkatan dan pemulangan suporter dari dan ke acara dengan aman, tertib dan damai jauh dari keributan dan kebisingan.
    • korwil mengkoordinir anggotanya
    • gathering berpusat di satu tempat dan jam tertentu
    tadi pagi baca koran ada suporter yang melakukan aksi damai dan cinta lingkungan (menurut saya) dengan berjalan kaki menuju Kanjuruhan dari tempat tinggalnya di sukun. Luar biasa, aku saja naik motor masih 1 jam-an. kalau hal semacam ini bisa di tiru semua suporter, pasti polusi tidak bertambah apalagi tidak merokok dan membuang sampah sembarangan.

    mendengar pengakuan seorang teman, dia atas kerelaan korwilnya (korwil tegalgondo belakang unmuh 3) berkumpul menonton bersama, sebelumnya aremanita sudah menyiapkan sate dan gule.
    hebat! tiru donk yang seperti ini.

    alangkah indahnya jika semua korwil bisa kompak dan santun seperti ini.

    NB: semoga tulisan ini tidak menyakiti hati para aremania sejati. saya hanya ingin berbagi informasi dan kekesalan. semoga aremania bisa lebih bijak dan santun.
    HIDUP AREMA! JAYA AREMANIA!





      Rabu, 02 Juni 2010

      Suporter dan Kemacetan, Arrrrgggghhhhhh

      Jalanan tak ubahnya lautan biru
      syal yang melambai bak nyiur di tepi pantai
      seperti ombak, merangsek ke tepi lalu kembali ke tengah
      nyanyiannya seumpama air yang menghantam karang
      tapi aku tak terhibur dengan laut sebagaimana biasanya aku menjadi tenang berada di tepiannya


      Stop! Cukup!
      Aku tidak ingin bermanis-manis saat ini
      aku sedang kesal bukan kepalang

      you know what i mean kan?
      ya, benar!
      SUPORTER BOLA.

      Aku kesal berhari - hari terjebak dalam lautan biru manusia yang menyebalkan.
      in other side aku bahagia dan bangga juga karena 2 tim jagoanku; Arema dan Persibo, menang semua.
      tapi aku tidak akan melakukan hal yang menyengsarakan untuk bereuforia merayakan kemenangan itu. jelas Pilihan yang salah menyengsarakan orang lain dan seakan menggorok leher sendiri.

      bayangkan, di antara lautan manusia itu adalah anak-anak kecil dan remaja-remaja yang dari penampakannya tergambar sebagai pengangguran, tidak sekolah atau yang masih pintar morotin dompet orang tua.
      mereka dengan bangganya berkendara tanpa helm, dengan teriakan deru mesin motor yang memekakkan gendang telinga, memenuhi badan jalan, merokok, berteriak sambil sesekali berkata kotor kepada apapun yang mengingatkan mereka pada suporter lawan. Astaghfirullah.

      selain itu, banyak juga pasangan muda atau bahkan tua dengan membawa anak-anak kecil, cucu mungil bahkan bayi merahnya. apa gak mikir asap motor yang segitu banyak yang sebagian besar warnanya hitam-hitam itu sangat tidak baik?

      Aku tidak bisa melarang orang lain untuk berekspresi sesuai inginku.
      tapi aku hanya ingin agar siapapun dapat berpikir dan bertindak yang lebih bijak.
      bukankah berkali-kali hal semacam itu membawa korban, kenapa harus diulangi terus?

      Di televisi, aku sering pula mendapatkan suguhan 'peperangan' antar suporter bahkan pemain dan pelatihnya. belum lagi 'perang-perang' lain di kantor dewan atau sejenisnya dan penggusuran. makanya, aku tidak nonton berita lagi. aku capek dengan segala bentuk peperangan. aku tidak ingin melihat dan merasakannya.

      pilihanku jatuh pada acara jalan-jalan keliling sama Papa dan Dede sekalian boboin dede atau sekedar beli kudapan. hanya itu. tapi, sudah 2 minggu ini aku terus -terusan di buat mangkel oleh ulah mereka.
      bukan refresh yang ku dapat tapi malah stress dan pening.
      Papa sudah berusaha minggir kemudian mencari jalan-jalan tikus. e masih saja ketemu mereka.
      Sebel!
      berjodohkah???????


      NB:
      anak-anak kecil di sekitar rumah tiap sore juga pada konvoi naik sepeda pancal dengan atribut lengkap. siapa yang koordinatori? ortunya? who knows!
      yang jelas seperti lautan biru tadi, hanya satu kalimat yang mereka ucapkan PerS*b*Y* J*nC*k.

      Selasa, 01 Juni 2010

      andai aaa......

      akhir -akhir ini kami; aku dan papa, makin sering menyanyikan lagu jadulnya Oppie Andaresta "andai aaaku punya .... aku akan ..."

      saat ini kami sudah ingin sekali punya rumah sendiri.
      selama ini kami masih mengontrak rumah.
      kata teman-teman terlalu tergesa-gesa dan mekso keinginan kami itu.
      menurut mereka, pasangan seperti kami masih di bilang belum saatnya, katanya masih muda.
      waktu masih panjang. apalagi kami baru 3,5 tahun menikah.

      " jangan kau dengar..." kata BCL dalam salah satu lagunya.
      ya! jangan kau dengar. menurutku.
      kenapa harus menunggu menjadi pasangan tua dulu untuk mempunyai rumah dan hidup mapan.
      bukankah semua yang kita usahakan itu untuk menikmati kebahagiaan dan kemapanan, so what gitu loh??

      Aku ingin semua yang kurencanakan berhasil dan menjadi nyata sesuai harapanku. (semoga Allah selalu mengabulkan inginku. amin.)
      Lulus sekolah kemudian kuliah (walau kuliahku tidak berjalan sesuai harapanku. aku harus mengikuti mau bapakku untuk kuliah di tempat pilihannya) lalu menikah.
      On time. sesuai rencana.
      papa datang di saat yang tepat. Hadir di waktu aku sedang membuka "lowongan" mengingat aku sudah mau wisuda. itu ada dalam rentetan target-target duniawi yang ku jadwalkan.

      Untuk masalah kerja, itu mudah saja, mengalir bersama mengiringi rencana-rencanaku yang lain.
      toh, aku juga sudah punya kerjaan walau ecek-ecek. tidak apa sebagai permulaan. dan sekarang semakin terbuka jalan dan hasil juga lumayan.

      I have a baby. Alhamdulillah. aku menginginkannya tapi tidak bisa memprediksinya. tapi aku selalu mensyukuri kedatangannya yang tiba-tiba itu. sekaligus bangga.

      now, dede 11 bulan 3 minggu, boleh kan memikirkan rumah?
      aku rasa hidupku sudah lumayan lengkap, suami dan anak, penghasilan tetap dari papa he heh he.
      makanya, akan lebih lengkap dengan adanya rumah pribadi dan pribadi yang lain.
      kenapa ada yang protes???????

      aku yakin papa bisa.

      Papa pernah mengatakan bahawa target papa untuk punya rumah 4 tahun.
      aku perjelas ke papa soalnya masih samar banget.
      Apakah 4 tahun dari papa ngomong yang artinya tahun 2014.
      atau 4 tahunnya dede sekalian jadi hadiah ultah, itu berarti juga 2014.
      atau 4 tahun perkawinan kami.

      Papa malah balik bertanya, "ibund maunya yang mana?"

      langsung saja ku jawab perkawinan karena itu yang tercepat.
      kami menikah 2007 akhir. akhir tahun ini genap tiga tahun. so tahun depan aku dapat rumah.
      gak pake lama alias gpl nunggunya.

      bukan apa-apa. bukan bermaksud menyiksa papa, tetapi memacu papa agar lebih semangat mewujudkan rumah impian kami.
      itu saja.

      kata papa" kita harus mempunyai motivasi tinggi dan sedikit muluk untuk meraih impian agar semangat tetap terjaga"

      Rabu, 26 Mei 2010

      Ganti Big Boss

      terhitung satu minggu ini Big Boss di unit sebelah di ganti.
      rumor yang beredar adalah karena kudeta anak buahnya.
      tapi gosip lain mengatakan bahwa sang big boss lama mengajukan surat pengunduran diri.
      but anyway, apapun penyebabnya semoga semua membawa hikmah.

      dalam Sertijab sabtu kemaren, mantan big boss dalam sambutannya memohon maaf atas kesalahan yang dia tidak sengaja lakukan berulang kali. kesalahan disengajanya????????????
      sang mantan juga mengatakan bahwa dalam kurun waktu 6 tahun menjabat dia merasa tidak nyaman dan memang tidak mau memimpin maka dari itu dia sering mangkir dari tugasnya. ha????????????????

      sang Big boss baru yang notabene adalah mantan kepala personalia dan pengembangan SDM adalah orang yang sudah pengalaman memimpin dan inovatif. besar harapan staff unit untuk bisa maju dan berkembang dengannya.

      Pesan Moral yang bisa ku tangkap:
      dalam sebuah organisasi, ketika ditunjuk untuk mengemban amanah apapun meski tidak sesuai dari background keilmuan namun jika itu dihasilkan oleh kesepakatan pimpinan dan anggota melalui rapat besar harusnya kita legowo dan tanggungjawab. kita dipilih karena kita telah dinilai. bukan begitu?????????????

      positive thinking aja

      Setelah melalui pemikiran dan penguatan mental selama satu bulan, akhirnya aku putuskan untuk memberanikan diri membawa jajanan untuk dititipkan di kantin tempat aku kerja.

      sebagai permulaan, aku hanya membawa 10 biji dan 5 biji jenis yang lain dengan harga jual 700 dan 800 rupiah.

      pagi-pagi orang pada sibuk memilih dan memuji jajanan hangatku.
      aku sedikit ke-GR-an selain juga ketar ketir menunggu komentar mereka.
      alhamdulillah pada suka, pas rasanya katanya.

      Cuma, ada satu ekspresi yang membuatku agak risih.
      ada satu orang yang sepertinya mengangggap jajananku gak bakalan habis sehingga dia dengan agak "aneh" ekspresinya membeli sebanyak tiga.
      tapi, untung juga. kan yang penting laku. dapat duit.

      di akhir jam kantor menjelang pulang, aku kembali ke kantin dan mengambil daganganku jika ada sisa.
      dan ternyata sisa satu. alhamdulillah tetep untung. tapi entah kenapa aku kembali bertemu dengan ekspresi "aneh" itu. entah dengan terpaksa ingin menjadi pahlawan atau sengaja ada hasrat "menguji" dia membeli satu sisa tadi. masih dengan ekspresi aneh. wallahu a'lam.

      memang sih dalam berdagang, jika satu orang saja tidak suka atau tidak cocok harus diperhitungkan karena prinsip ekonomi kan meraih untung sebanyak -banyaknya yang tentunya dengan produk dan layanan yang berkualitas. tapi karena konsumenku adalah orang yang sudah ku kenal dan si ekspresi aneh juga ku pahami ya lewat aja. tak kupirkan. 
      aku hanya mau berterimakasih atas sikapnya yang telah tidak membuatku gusar, justru aku kasihan padanya yang telah membeli sesuatu bukan karena azas butuh.

      Senin, 24 Mei 2010

      Belajar Ikhlas

       Hidup memang tidak selamanya indah
      Hidup akan ada masa di mana kebahagiaan itu serasa punah
      Tetapi tidak terkungkung dalam rasa kepunahan dan berani bangkit dengan membawa segala konsekuensi hidup adalah sebuah kebahagiaan hakiki.
      Dan keikhlasan menjadi tonggak kebahagiaan hakiki.


      Aku belum lama mengenalnya.
      Baru sekitar 2 tahun dengan pertemuan yang sangat jarang sekali.
      walau kami satu atap di tempat kerja, tidak bisa bertemu setiap hari karena beda unit dan beda ruang.

      Dari kisah yang ku dengar, sungguh membuatku kagum akan jalan yang dipilihnya.
      Bagiku dialah satu sosok laki-laki sejati.

      Tadi malam aku berkunjung ke rumahnya. Menjenguk bayi mungilnya yang baru saja lahir dengan proses caesar . Bayi cantik ini adalah anak ke-empatnya. bagi isteri kedua adalah anak pertamanya.

      isteri keduanya (sebut saja Y) adalah adik dari mantan isterinya (sebut saja X).
      Dua (2) anak pertama adalah hasil perkawinan X dengan mantan suaminya yang dicerai X karena mantan suaminya Sakit Jiwa. Sedang anak ketiganya adalah buah cintanya dengan X.

      Kebahagiaan cintanya dengan X di uji ketika kelahiran anak ketiganya itu. X menghembuskan nafas terakhir sesaat setelah persalinan. aku tidak tahu pasti apa penyebabnya. menurut orang yang lebih dulu mengenalnya, X mengalami infeksi pasca persalinan dan yang lain mengatakan memang dia punya penyakit tertentu yang sudah parah. Jadilah dia seorang Single parent dan single fighter untuk ketiga anaknya.

      Entah bagaimana ceritanya Dia menikah dengan Y. Aku hanya mengira-ngira mungkin supaya garis keturunannya tidak keluar maka lebih baik turun ranjang saja.

      Dengan Y, sebelum kelahiran anak keempatnya, mereka pernah dicoba dengan kehilangan janinnya. yang aku tahu sekali tapi ada yang mengatakan dua kali. Pertama, baru beberapa minggu lalu harus dikuret. kedua, sudah menginjak tujuh bulan mengalami perdarahan dan bayinya meninggal dalam kandungan lalu dikuret juga.

      Akhirnya hamil lagi dan lahir dengan selamat walau harus melalui sebuah operasi caesar. Pada awal kehamilannya, sang jabang bayi agak rewel hingga sang ibu harus rawat inap di rumah Sakit.
      *************

      Teman kekagumanku padamu adalah bukan semata-mata hanya karena cerita di atas.
      namun, lebih dari itu.
      Kelegowoanmu untuk tetap mengasuh kedua anak X dari mantan suaminya, ditambah anakmu sendiri dengan X lalu sekarang anakmu dengan Y sungguh tak bisa kubayangkan jika aku dalam posisimu.
      Aku bangga padamu karena tak sedikitpun kamu mengeluh dan menyesali.
      justru aku melihat kamu semakin bersemangat dalam hidup.

      Setiap kali kita bertemu, kamu dengan bangga menceritakan anakmu satu persatu.
      Wajahmu tak pernah menampakkan penyesalan dan sakit hati.
      senyum dan tawa yang terpancar dari wajahmu sungguh tulus.
      tidak dibuat-buat.

      teman aku merasa malu padamu.
      kau yang begitu lebih berlimpah cobaan daripada aku tetapi lebih tegar dan lebih semanagt menapaki hidup.
      sedang aku????????
      aku hanyalah manusia yang penuh dengan keluh kesah.
      aku harus belajar padamu teman.

      semoga hidupmu semakin bahagia.
      semoga aku bisa lebih ikhlas daripadamu.

      ya illahi rabbi semoga pertolonganmu atas kami semua.
      jadikanlah kami hambamu yang beriman dan iklhas dalam beramal.

      "Berperang" Dulu dengan Dede

      Sekarang setiap mau berangkat kerja aku jadi sedih.
      Si Dede sudah mulai menangisi kepergian ibu bapaknya.

      kalau Papa berangkat, pertama - tama di akan mulai memperlihatkan wajah sedih, diam dengan tatapan kosong, dan kalau motor Papa mulai melaju sedikit-sedikit raut mukanya berubah dari sedikit mewek kemudian menjadi tangisan sempurna sambil diiringi teriakan.
      Karena aku belum berangkat maka aku yang menenangkan dia. aku tidak kuatir.

      Giliran aku berangkat, dari mulai pegang handuk hingga siap memakai sepatu ada saja ragam model suara yang terdengar berikut mimik mukanya.
      Dia mulai mencari perhatian lebih dengan mengeluarkan suara tangis buaya. dengan mata terpejam, wajah sedikit mendongak ke atas, mulut dibuka lebar sambil teriak huaaa aa aa huaaa aa aa tanpa setetespun airmata keluar. Lucu dan menggemaskan tapi juga jengkel karena harus telat lagi berangkat.

      Ada yang punya trik agar si Dede terbiasa dengan semua itu tanpa protes di usianya sekarang(11,5 bulan)?

      Sabtu, 22 Mei 2010

      ah kenapa sih de?

      semenjak sakit sampai sudah sembuh sekarang ini si Dede punya keahlian baru.
      pertama, melengkungkan badan kebelakang tiba-tiba sambil teriak.
      kedua, memejamkan mata sambil menangis kencang.

      Papa sampai heran dibuatnya. dan terkadang pengen marah melihat tingkah dede.
      Akupun kadang jengkel dalam situasi itu dan tidak mampu berbuat apa-apa kecuali menebak dan menuruti apa maunya.


      Setelah ku amati beberapa kali, keahlian itu muncul ketika Dia menginginkan sesuatu tapi tidak mampu menggapai atau mendapatkannya sendiri. intinya dia sebetulnya mau minta tolong tapi belum bisa ngomong.

      Penyebab lain adalah tidak mau diajak orang lain kecuali satu yang telah dia pilih misalkan, aku, ibunya. keahliannya juga dimunculkan kalau dia tidak mau dibersihkan ingusnya. duh jadi angka sebelas deh atas bibirnya.

      sebetulnya masih banyak penyebab lain, namun itu adalah yang tersering dimunculkan sebagai alasan dia mencari perhatian atau selainnya.

      Berangkat dari pengalaman satu minggu itu aku jadi risau dan khawatir.
      bagaimana jika kebiasaan itu tidak hilang.
      bagaimana cara menghadapi situasi seperti itu.

      Papa sering mengeluh, "ih kok jadi cengeng gitu sih de"
      atau " eh eh kok gitu sih, lo kok marah" sambil menirukan irama lagunya Dewiq sama indra bekti.
      dan akupun melanjutkan," jangan gitu sayang jangan gitu sayang ....."

      Kamis, 20 Mei 2010

      Alhamdulillah dede Segar Kembali

      Alhamdulillah Dede kembali ceria dan bersemangat.
      demam kemaren ternyata dobel-dobel penyebabnya.
      selain karena memang mau flu, giginya juga sedang tumbuh lagi.

      jumat lalu dia demam, dikasih Ter**rex semakin turun, tapi hingga hr minggu kambuhan terus jadinya.
      mana dia sudah bau kecut keringat karena main jalan terus tapi mandi dihentikan, uhhh anak gantengku bau rek.
      selasa ketambahan batuk. jadilah dibawa ke dokter. Demi Dede papa bolos, bukan aku yang bolos karena Papa sambil istirahat kaleee capek jauh tempat kerjanya.

      Syukur, malamnya hingga tadi malam pulas boboknya. cuma nangis sekali saja.
      walaupun batuk belum reda, terima kasih Allah atas pertolonganMu ini.

      Selamat menikmati hari kebebasanmu lagi Dede.

      Rabu, 19 Mei 2010

      Sebuah Langkah Sebuah Usaha

      hari ini aku sudah bertekad bulat untuk menghasilkan sebuah TOR atau MOU atau proposal atau sejenisnya.
      Intinya aku akan memikirkan sebuah kegiatan besar berkelas dan menarik agar eksistensi sebuah organisasi di mana aku berada bisa hidup dan terbebas dari cemoohan.
      itu hanya satu solusi yang ku tawarkan dengan putus asa di tengah gempuran batin yang kualami.

      aku ingin tunjukkan pada orang yang telah membangun dan meninggalkannya begitu saja.
      tanpa jejak, tanpa peninggalan untuk generasi penerusnya.


      semoga bimbingan Tuhan atasku sehingga semua terwujud dengan sukses dan elegan.
      hanya pada Mu tuhan aku bersimpuh.

      Senin, 17 Mei 2010

      kemanakah ide kreatif ??????

      Terus terang aku sedang berada dalam kejenuhan yang sangat.
      Entahlah, aku susah menceritakannya.
      Tolonglah aku, bebaskan aku dari rasa ini.

      Tidak pernah terpikir aku akan berada di sebuah bukit kecil antara dua jurang curam nan dalam.
      Otak kreatifmu dituntut untuk mampu menemukan jalan baru agar kau bisa tetap survive.
      apalagi kamu diberi tanggungjawab ada hal lain yang harus kamu jaga dan kembangkan, maka ide kreatif itu sangatlah mutlak.
      masalahnya, bagaimana dengan dua jurang itu??
      aku tidak bisa membayangkan usaha minimal sekalipun.
      Otakku serasa mati, hatiku gelisah menebak (mungkin saja) orang nun jauh di sana yang mendengar kisahku tertawa terbahak-bahak mengetahui aku yang telah rela terdampar di bukit ini.

      harusnya aku pelajari betul-betul sebelum menerima tawaran ini.
      jangan hanya melihat sosok dewa dihadapmu yang belum tentu masih berstatus dewa.

      sekarang setelah kesempatan pertamaku habis dan aku diberi kesempatan kedua aku masih saja "mati".
      terdiam terpaku menanti dewa datang membawa kabar baik.

      bullshit!!!!

      selamatkan dirimu sendiri.
      up your mind

      Ayo bangkit dan berjuanglah!

      Jumat, 14 Mei 2010

      Mam a Mam a Mam a

      Kamis kemaren Si Dede keliatan seneng banget.
      Papa asik bermain sama Dede.
      Si dede ketawa sampe klek klek klek bunyinya. terpingkal-pingkal.
      capek bermain dia mulai bereksplorasi lagi.
      pertama-tama mengacak-acak semua mainan
      lalu mengeluarkan semua isi almari pakaian
      dilanjutkan otak atik motor oom
      dan terakhir merangkak, duduk dan berjalan...
      yang terakhir adalh yang paling lucu.
      dengan di iringi senyum dan sesekali tepuk tangan atau melambaikan tangan dia mencoba mengasah kemampuan geraknya.

      "jalan jalan jalan jalan" sorak kami semua melihat dede berdiri.
      dan dia mulai melangkah dengan girangnya.
      satu dua tiga buk....

      lagi lagi lagi
      satu dua tiga empat buk...

      dan tiba-tiba
      satu dua tiga empat lima.... sepuluh buk

      wah selamat ya de, langkahnya semakin banyak.
      dia hanya menjawab " klek klek klek klek"

      Jumat dini hari dia rewel.
      bangun tidur tak mau ditinggal.
      maunya nempel aja sama bundanya.
      sambil nangis ngoceh mama mam a mam a mam a
      hidungnya tambah meler
      gak mau lepas dari gendongan
      sampai solatpun bunda gendong deh

      ikut Papa gak mau
      ikut Teteh juga ogahan
      digendong sambil duduk gak mau
      ahh kenapa De???

      nyoba di tes suhunya, wah 38 masih jalan
      buru-buru deh ambil paraset sirup
      di minumkan, bobo deh...

      Papa buru-buru mau kerja
      eee si dede bangun
      merengek gak mau ditinggal
      lebih tepatnya minta dinaikin motor
      uhhh

      aku mo berangkat juga secara udah pukul 08.30
      tadi dandan udah diribetin makanya lama
      sekarang mo berangkat ditangisi
      aduh....

      Rabu, 12 Mei 2010

      Sulit di Pahami

      Aku sebenarnya tak ingin ngerumpi. tapi yang ku tulis ini mirip rumpian ibu-ibu di pos ronda samping rumahku.

      jadi begini, suatu ketika aku mendengar kasak kusuk unit seberang di ruangku.
      Sebut saja ibu W dan bapak X sedang membicarakan temanku Sis(pernah kuceritakan sebelumnya) dan Ter (teman kami yang sudah selesai kontraknya).

      Bu W dan pak X, tadinya mendiskusikan tentang pemberhentian temanku Ter. Menurut mereka, Ter tidak dibutuhkan lagi karena selain masa kontrak habis juga sebab Ter kurang profesional. Dia juga dikatakan sering ijin, apalagi kalau hari sabtu. Aku tidak tahu kebenarannya karena aku baru di situ. belum mengenal semua orang di situ.

      Mereka mempermasalahkan kebiasaan ijin Ter tiap sabtu itu.
      kata Bu W, "la yo masih kontrak kok kurang ajar gitu. tiap sabtu gak masuk dan ternyata kerja di tempat lain"

      Pak X: "sih kontrak kok mencak -mencak kurang ajar. piye lek wis tetep. di tulong kok gak maturnuwun"

      Bu W: "la yo ngono iku piye? di kira sini ini tempat singgah apa?"

      Pak X: "durung lek wis ngecemes karo Sis neng kantin ku iso jam-jaman sik kaet mudun. bocah kok kaya gak eruh aturan. mergawe kok sak enake dewe"

      Bu W: "lo ternyata lek Sabtu iku lo ngajar. de'e kerjo neng sekolah plus iku. lak kurang ajar ta arek gitu itu"

      Akhirnya Ter di sudahi kontraknya.Adapun kenapa Ter dan bukan Sis adalah karena Sis punya ijazah yang linear dengan pekerjaan di situ. aku berpikir kenapa dulu nerima Ter kalau tidak linear? 


      semenjak mendengar percakapan itu, aku menjaga jarak dari Sis. Kuatir Sis kena damprat atau semacamnya. aku tak pernah mengajaknya nongkrong atau menjauh dari ruang kerjanya. alasannya pendek, aku tak tahu aturan 'aneh' di situ.

      Tapi di waktu-waktu tertentu aku mengajaknya ikut sebuah acara atau seminar hanya untuk membuat dia kenal dunia lain selain kursi kerja di ruangannya. aku tahu banyak yang tidak suka. but cuex aja kalee.

      aku mencoba menilai, sebenarnya kenapa menahan orang yang ingin maju. kenapa tidak memberi peluang untuk bergerak sedikit leluasa di jam istirahatnya atau diwaktu-waktu menganggur.
      kenapa ditanamkan pemikiran bahwa kerjaan di situ tak ada matinya, gak ada habisnya, gak ada jedanya.

      GOMBAL.

      beberapa orang meluangkan beberapa jam di kantin.
      beberapa orang menyediakan beberapa jam untuk ngegame
      beberapa orang menghabiskan beberapa jam ngerumpi, melayani sales baju dan semacemnya
      beberapa orang mengambil kesempatan beberapa jam untuk belanja kebutuhan kantin dan kantor padahal bisa dilakukan dengan cukup menelpon sebuah agen
      Apa bedanya dengan Sis dan Ter yang mencari angin segar di kantin????????????????????????

      beberapa minggu yang lalu, aku mengajak Sis seminar dan mendapat pertanyaan berbelit (yang ujungnya pasti 'jangan pergi'). tapi Sis yang lagi suntuk nekad pergi. perasanku tak  enak.

      beberapa jam yang lalu aku salah telah mengajak Sis apalagi bosnya Sis gak masuk. . harusnya, pergi aja sendiri seperti biasanya wong urusan pribadi.
      kebetulan Bu W di situ langsung cut "lo mau diajak kemana. gak ada orang di sini."

      nah dari sini, aku semakin tak enak. aku yakin hal remeh temeh kayak gitu bakal di replay berkali-kali dan diingat disudut otak terpojok, disimpan dalam sanubari terdalam (ceile...)

      dan ini pasti akan jadi headline berhari-hari. bahkan akan tetap jadi bahan diskusi berbulan-bulan mendatang.

      Azzam

      Azzam yang ini bukanlah seorang tokoh dalam sebuah novel.
      Dia bukan Khoirul Azzam yang di Ketika Cinta Bertasbih
      Azzam ynag ini adalah teman yang ku kenal ketika menempuh kuliah S1 dulu.
      Dia adalah Muhammad Azzam

      Perjalanan hidupnya begitu berliku.
      Perjuangannya untuk bisa kuliah dan menyelesaikan studinya patut di acungi jempol.
      kesederhanaan dalam hidup perlu ditiru
      Semangat kemandiriannya membara

      Sekilas alur cerita kehidupan  kedua Azzam ini nampak sama.
      Demi mencapai masa depan cerah mereka memberanikan diri untuk kuliah walaupun resikonya harus mencari biaya sendiri
      Demi memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari serta keperluan kuliah mereka mau melakukan apapun asal menghasilkan uang dan halal.
      Demi membantu keluarga di kampung serta menyekolahkan adik2nya mereka bekerja lebih tekun, lebih sering hingga kuliahnya tertunda dan menjadi mahasiswa abadi di kampus masing-masing.

      Bedanya, M Azzam memboyong serta adik-adiknya ke malang untuk diajari berbisnis dan di sekolahkan. Alasannya, karena semua adiknya laki-laki dan masih usia SD dan SMP, supaya belajar mandiri dari kecil dan mengenal kehidupan di peradaban yang lebih maju.
      maklum, M Azzam berasal dari kota kecil Blora, Jawa tengah.
      Setali tiga uang dengan kota asalku, Bojonegoro kota Ledre yang masih belum terdengar gaungnya.

      K. Azzam tidak membawa serta adiknya ke mesir. bisa di maklumi karena biaya ke mesir mahal. apalagi di rumah ibunya tidak ada teman. bapaknya sudah meninggal. selain itu, K Azzam tidak ingin keluarganya melihat betapa sulit kehidupan yang dia jalani. Pun, dia tak ingin mereka bersedih melihat perjuangannya mendapat uang demi keluarga.

      Dalam hal mencari jodoh mungkin ada samanya.
      mereka sama-sama sering ditolak oleh keluarga perempuan karena status mahasiswa abadinya, pekerjaannya dan latar belakang keluarganya.
      Namun, bak drama sinetron akhirnya keduanya mendapat pasangan dengan cerita yang hampir sama.
      bedanya, M Azzam dapat perawan ting ting yang belum nikah, bukan janda suci.

      K Azzam di Mesir berjualan tempe, bakso dan aneka makanan lain sesuai pesanan pelanggan.
      M. Azzam di Malang berjualan telur asin, kerupuk, mengajar ngaji, dan pekerjaan lain yang diminta orang.
      Hasil yang mereka dapatlah yang menjadi tumpuan hidup mereka, mulai urusan makan hingga kuliah dan menyekolahkan adiknya. 

      Kenapa M Azzam ku tulis di sini, aku hanya share saja. siapa tahu dapat menginspirasi.
      di tahun-tahun pertama kuliah aku melihat betapa dia sangat memprihatinkan.
      Memprihatinkan, setidaknya itu yang ku nilai dengan lebih dulu membandingkan dengan kehidupanku.
      Aku tidak berlebih, tapi waktu itu aku sedikit di atasnya karena segala yang kubutuhkan di penuhi ortu walau dengan jumlah yang pas-pasan. aku bersyukur tidak harus bersusah-susah bekerja dikala jam kuliah usai.

      Akhirnya dia sukses (baca: tidak memprihatinkan lagi, sedikit mampu) mungkin itu masih di tahun kedua atau ketiga kuliah. namun, yang membuatku tidak mengerti dari sekarang adalah musibah yang dia alami pada tahun keempat. Di DO alias dikeluarkan. walaupun bukan DO dari kampus, tetap saja itu berpengaruh pada kredibilitasnya. dia memang hanya dikeluarkan dari program beasiswa tapi menurutku itu tak adil karena solusi yang diambil tidak pas. aku hanya bisa sedih. dan akupun belum faham betul masalahnya.

      banyak cerita dan kisah seputar itu. aku tak pernah tahu hingga sekarang.
      Ada yang mengatakan dia bermasalah dengan seorang pegawai tetap kampus sehingga dia dikeluarkan walaupun kesalahan terletak pada pegawai itu.
      Ada yang mengatakan dia mempunyai kesalahan lain yang fatal.
      entahlah, aku tidak tahu.
      sejak tahun ketiga perkuliahan aku sudah jarang bertemu. tidak tahu perkembangan kisahnya hingga musibah itu datang.

      setahun yang lalu ketika aku hamil tua, aku bertemu dengannya. anaknya sudah hampir berjalan.
      mungkin usia 1 tahun. perempuan. cantik. begitu jug a istrinya. Dia masihberjualan telur asin dan krupuk. tapi kini dia sudah mengendarai sepeda motor tua warna merah. mungkin keluaran 70 atau 80an.
      dia bercerita bahwa bisnisnya maju pesat. Jilbab, baju, mukena dan segala pekerjaan lain. dia mampu mengumpulkan jutaan tiap bulannya. Sayang, kuliahnya belum lulus.

      beberapa bulan lalu setelah anakku lahir, aku kebetulan bertemu dengannya.
      dandanannya berubah. ada sepasang sepatu mengkilap, dasi menggantung, kemeja yang licin tanda di setrika dan wajah yang lebih cerah terurus.
      "aku sekarang guru", ujarnya
      "wah selamat. pantesan kok lain. kirain udah jadi direktur. guru dimana", jawabku
      "di Ar rohmah."
      "wis jaya rek. perjuangannya sudah berhasil", pujiku
      "alhamdulillah, semua berkat doa temen2 dan atas ijin Allah"
      dia menambahkan, "alhamdulillah bisa buat beli susu dan nyicil motor baru. bulan ini terakhir"
      "gede banget ya gaji ar rohmah tu berarti" kataku ingin tahu
      "bukan gaji yang besar tapi penghasilan. pemasukanku alhamdulillah banyak. aku berusaha memperbanyak pintu. dan yang paling besar adalah jasa les privat ngaji dan agama. jadi sekarang bisalah nabung sambil nyekolahkan 2 adik, ngirim ortu dan sedikit jajan."
      "hebat ya mas Azzam. kapan rencana balik ke blora?".
      "kalau berkunjung ya lebaran. tapi kalau untuk pulang kampung menetap di sana sepertinya tidak ada rencana. Di Blora saya tidak punya lahan kerja selain macul . di sana tidak menarik. di malang aku bisa mencari banyak peluang.dan seperti inilah aku sekarang di kota malang yang maju. aku belum ada keinginan untuk tinggal di blora."
      "begitu ya. aku doakan aja. sukses selalu.". lalu kami berpisah.

      aku bisa memahami ketika dia tidak mau balik ke kotanya, Blora.
      adalah sebuah kewajaran karena kotanya belum menjanjikan apa-apa padanya.
      di kotanya dia tidak punya kesempatan seperti di malang.
      ngajar ngaji dan les agama di daerah perumahan di malang, sudah cukup bisa di pakai untuk makan dan jajan. kalau di tempatnya mungkin masih harus menjadi sukarelawan. ibadah katanya. ikhlas beramal sedang hidup tak hanya butuh amal sukarela tapi juga amal berhadiah. yang paling penting amal berpahala langsung alias dapat gaji berupa uang.

      beberapa hari yang lalu aku melihat dia di sebuah sepeda motor di tepi jalan kampus.
      nampaknya dia semakin terawat.

      selamat berjuang sobat.
      nikmatilah kebahagiaanmu
      raihlah sukses yang lebih

      fainna ma'al usri yusro

      Senin, 10 Mei 2010

      Papa

      bicara tentang papa adalah sosok yang terobsesi dengan dunia teknologi terutama komputer/laptop/ponsel, internet dan mobil.
      bahasannya tidak jauh-jauh dari itu.

      segala suasana di ubahnya menjadi suasan diskusi perkembangan teknologi terbaru. ATAU kalau dia/kami sedang berbicara dengan orang awan dia seolah presentasi produk yang terkadang mirip guru TK membimbing muridnya.

      aku pernah bertanya kenapa dia hobi sekali dengan hal-hal itu.
      jawabannya singkat,"gak ada matinya"
      aku diam dan menerima.

      lain waktu aku tanya kenapa membicarakan hal-hal itu pada orang-orang tertentu yang masih gaptek, kayak aku, orangtuaku, ibu mertuaku, teman-teman gaptek kami dan masih banyak lagi.
      dia jawab singkat juga'"biar pada gak gaptek"
      aku protes, bukankah hal itu membuat orang pening dan bosan.
      dia berkata singkat'"kalau gak suka pasti pergi atau kelihatan enggan"
      dan memang bnyatanya lawan-lawan bicaranya pada betah kalaupun ada yang keliatan bpening dan bosen ya cuma aku.

      bukan kenapa-kenapa sih, terlalu sering saja aku mendengar ceramah-ceramah ilmiah papa.
      di mana-mana dan kapan saja, keluar terus ceramah-ceramahnya.

      Mobil adalah yang paling sering.
      bund mobil yang di depan itu harganya bla bla bla. merk A. 1 banding 14. irit lho.
      Atau
      bund yang baru lewat itu papa suka. ntar kita beli yang itu saja dulu. 
      atau
      bla bla bla..
      .....
      aku jadi seperti tak punya dunia lain. setiap kami dalam perjalanan dan berpapasan dengan mobil dia komentari. mulai merk, bensin, warna, bentuk, kekurangan dan kelebihan dia sebutkan semua.
      awalnya aku merasa mendapat ilmu baru, tapi pada akhirnya...???????!!!!!???!!!
      perjalanan dari rumah ibu di bojonegoro hingga ke malang selama tujuh jam tak pernah luput dari pembicaraan mobil ini karena begitu banyaknya mobil melintas.
      ajangankan perjalanan panjang itu, jemput aku dari kampus ke rumah yang hanya 5 menit itupun penuh dengan aroma mobil.
      capek deh...

      mobil-mobil yang di pajang di "etalase" pinggir jalan selalu di komentari. dan sekarang sedang musim sepeda motor dan sepeda pancal yang ikut-ikutan nagkring di "etalase", memperkaya bahan ceramah papa.

      ***

      kebiasaan papa itu kadang menimbulkan ketidak nyamanan dalam perjalanan ataupun kebersamaan kami. bukan papa, tapi aku yang merasa.
      saat-saat bersama itu ku lewatkan hanya dengan menjadi pendengar setia.
      dan malam minggu adalah puncak ketidaknyamanan itu. secara, aku telah mau meninggalkan bayiku di rumah dengan teteh, berharap mendapat suasana hangat yang dapat merefresh keharmonisan kami, e papa malah sibuk komen mobil ditambah lagi kesalahan kami dalam memilih tempat makan.

      uhh malam minggu yang kelabu.

      Abah

      Aku memanggilnya Abah.
      Nama dia sebenarnya adalah Bah....din.
      Dia ku kenal semenjak kami sama-sama belajar di sebuah Madrasah Aliyah di daerah pesisir.
      kalau orang menyebut Tanjung Kodok pasti akan tahu sekolah kami yang berada di satu kecamatan yaitu Paciran, Lamongan. tapi tempat ini telah berubah total beberapa tahun lalu. tanjuk kodok berubah menjadi Tanjung Kodok Beach Resort. Di sebelahnya dipercantik dengan tempat wisata modern yang megah bernama Wisata Bahari Lamongan (WBL) .

      Tapi, bukan tempat wisata ini yang akan ku ceritakan, adalah temanku abahlah yang ternyata lebih membuatku terkesan.

      Kemaren, minggu (9 mei 2010) aku berkunjung ke rumahnya di daerah Batu.
      dari Malang aku berangkat jam delapan pagi. Sampai di Masjid At-taqwa Muhammadiyah aku berhenti sebentar. selain mau menelpon Abah menanyakan rute ke rumahnya, aku juga mau sedikit meregangkan otot bahuku yang terasa ngilu. maklumlah, kami pergi bertiga dengan sepeda motor. aku, Papa dan Dede.
      Dede yang sudah 11 kilo itu terlelap dalam gendonganku selama perjalanan.

      Menyusuri kota Batu yang padat kendaraan bermotor menambah kelelahanku.
      aku ingin cepat-cepat sampai di jalur kecil menuju rumah Abah.
      "tinggal 2 lampu merah lagi kita akan lewat perkampungan yang sejuk bund", Papa berkata.
      "sejauh apakah?" kataku
      "tuh keliatan di depan. satu lagi yang dekat belokan itu lho. keliatan gak?. tuhyang ada bis besar sedang belok" terangnya.
      "lho kita putar arah ikut bis itu?"
      "enggak, kita belok menuju jalan kecilnya. yang ke utara"
      "ooo"

      tak berapa lama, Papa sudah melajukan motornya ke arah utara. pemandangannya jauh berbeda. lebih sejuk dan lebih segar udaranya. kami mencari petunjuk menuju kawasan Pesantren International Al-Izzah. jalurnya mudah dicapai.

      begitu menginjakkan kaki pertama kali di parkiran pesantren, karena Abah sudah menunggu disana, mataku disuguhi pemandangan alam yang memukau. jajaran pinus dan cemara seolah unta berbaris (begitu abah menganalogkan), serta burung-burung beterbangan yang oleh warga sekitar di sebut kapal runtuh (baca: paralayang), sekelompok pemuda yang sedang out bond di indahnya bukit-bukit di atas kami. Subhanallah, Engkaulah Yang Maha indah dan Menjadikan sesuatu Yang Indah. Semoga keindahan alamMu membuat Ketundukan dan keimanan kami bertambah. Amien.

      Tapi, bukan tempat ini yang akan ku ceritakan, adalah temanku abahlah yang ternyata lebih membuatku terkesan.

      Abah membimbing kami memasuki Gerbang samping Pesantren. menyilahkan kami masuk di ruang pertama dari deretan panjang gedung di samping gerbang itu. Sebuah ruangan kecil sederhana dengan satu kamar tidur, ruang tamu yang di beri tirai untuk difungsikan sebagai kamar tidur untuk adiknya, satu kamar mandi yang bersambung dengan dapur sempit. sebagai ganti ruang tamu, ruang sisa sebesar kasur lipat Dede ukuran 1 m x 1 m menjadi tempat kami mengobrol dan menikmati segarnya buah apel yang Abah sajikan.

      Tapi sekali lagi, bukan tempatnya yang akan ku ceritakan, adalah temanku abahlah yang ternyata lebih membuatku terkesan.

      aku teringat ketika di parkiran dia menyapaku, "lho aku kira bawa mobil"
      "ah kamu bisa aja. emang mobil siapa mau di bawa?" jawabku.

      Setelah lama kami mengobrol, barulah aku faham bahwa sebenarnya dia ingin mengabarkan tentang mobil barunya. dia sudah punya mobil ternyata. mobil barunya bukan mobil baru yang masih gress, melainkan mobil tahun 89 yang baru dia beli seharga 13,5 Juta.
      dalam hatiku aku bersyukur entah kenapa. mungkin karena aku senang akhirnya dia berhasil merasakan sedikit kebahagiaan dunia yang jarang dia rasakan (entah, sepertinya sejak aku mengenalnya sering kabar kurang gembira tentang kehidupannya tersaji di hadapku).
      aku tidak pernah sengsara, dan akupun tidak pernah kelaparan atau sengaja melaparkan diri dengan alasan apapun seperti yang dia lakukan tapi kini aku belum mampu beli mobil yang terjelek sekalipun. aku salut sama dia.

      Tapi, bukan bagian ini yang akan ku ceritakan, adalah temanku abahlah yang ternyata lebih membuatku terkesan. Kegigihannya melawan ketidakadilan hidup, semangatnya untuk belajar dan belajar segala hal untuk mencapai kesuksesan, semangatnya membangun usaha silih berganti dan kemandiriannya. Itulah Abah, teman yang aku tak tahu seperti apa sebenarnya eratnya persahabatan yang kami jalin sejak di Madrasah.

      Sudah lama aku tak bertemu dengannya. ya, sejak kelulusan itu. HP belum populer. dan kamipun tak saling menyimpan nomor agar bisa terus berhubungan nantinya. begitu juga teman kami yang lain. kami semua lost contacs.

      hingga pada suatu ketika, aku lupa tahun berapa, mungkin 2003an, aku bertemu dengannya di malang.
      Di Kampus Putih Universitas Muhammadiyah Malang(UMM).
      aku kuliah di salah satu jurusan di situ, sedang Abah mengambil program D2 Bahasa Arab kerjasama AMCF dengan kampus putih.
      kebetulan aku juga ada kelas bahasa arab yang lokasinya sama dengan gedung Abah.
      "ingin memperdalam agama melalui bahasa Arab" katanya pada awal perjumpaan kami.
      aku terpana. dia yang kukenal begitu kelihatan kurang anrusias di kelas sekarang justru belajar bahasa arab intensif.

      pertemuan kami selanjutnya, dia mengisahkan perjalanan hidup sebelumnya. selepas madrasah Aliyah, dia hijrah ke Jogja. belajar di sebuah pesanteren secara gratis. sengaja memang. dia memilih tempat belajar yang gratis, berisi dan memberi fasilitas asrama.

      "kalau urusan makan gampang. di sana murah-murah. tinggal beli nasi kucing seharga 500an dua bungkus sudah kenyang. atau pergi ke warung si Mbok yang menjual Nasi dan lauk hanya 1500 rupiah sepuasnya."

      sepuasnya, iya memang sepuasnya, menurut dia uang seribu limaratus itu untuk sekali datang bukan sekali makan. artinya, pembeli boleh menambah dan mengambil lauk sepusnya, sebanyak yang dia inginkan.lauknya bisa ayam, tempe goreng, ikan asin, sayur mayur, menu kuah dan mie goreng.
      tak percaya? aku mendapat penguatan dari salah seorang teman yang beberapa hari berikutnya ku kenal lewat teman Papa.

      dia selalu nampak tersenyum ketika menceritakan semua kisahnya. hanya kadang-kadang saja dia nampak lesu ketika mengingat ibunya. dia ingin sekali berhasil dan membahagiakan ibunya.

      Di Malang, dia tinggal dengan salah seorang teman kami yang kuliah Universitas Negeri Malang(UM). sebut saja Has. Gratisan lagi. dia hanya cukup menyediakan diri untuk selalu memasakan semua warga dalam satu rumah kontrakan yang berjumlah 5 orang itu.
      Jarak dari kontrakan ke UMM adalah sekitar 45 menit perjalanan dengan angkot. biayanya Rp.2000,00. tapi tetap saja dia tak sanggup. untungnya dia punya sepeda (entah darimana asal sepeda ini aku lupa). jadi, dia pergi kuliah dengan sepeda pancal itu.
      Entah kebaikan  Has yang mulai luntur atau memang dia yang bersikeras untuk mandiri, Abah memutuskan untuk pindah mencari tempat tinggal.
      Yang ku dengar dia bisnis keripik. tepatnya dia membantu di usaha keripik dekat kosku di daerah margojoyo. menurutnya bossnya sangat baik, sampai urusan makan diperhatikan juga. Abah selalu di jatah makan di tempat Bosnya, padahal tidak begitu dengan karyawan yang lain. tetapi mereka sama-sama di beri tempat tinggal.
      ketika bisnis keripik mulai surut, dan kuliahnya juga agak berantakan, dia mencoba bisnis baru silih berganti aku tak bisa menghitungnya. yang jelas hampir semua tak nampak hasilnya. pernah dia membuka kedai ikan bakar yang bahan bakunya dia ambil sendiri dari Paciran. Nelayan langsung karena keluarganya memang nelayan. mereka tinggal di kampung pinggir pantai. tapi, setelah satu bulan, tidak terdengar lagi gaungnya. dan dia beralih profesi.

      aku kehilangan kontak lagi. hingga aku lulus dan menikah.
      pada kehamilan ke 8 bulan aku mendapat telpon dari Abah. rupanya dia sudah punya HP. dia katakan kalau dia sudah menikah dan istinya hamil 9 bulan. akupun kaget.
      kamipun janjian ketemu untuk memperkenalkan pasangan masing-masing. entah kenapa halangan selalu datang dan kamipun baru beretemu beberapa bulan berikutnya ketika anakku sudah berumur 8bulan dan anaknya 9 bulan. tepat seperti usia kehamilan kami waktu itu.

      Abah sering menelpon. dari sekedar berkabar-kabari hingga menceritakan perkembangan terbaru pencapaian kami. tidak ada perubahan signifikan yang bisa aku ceritakan dibanding cerita perjalanan abah.
      sebelum menikah dia sudah bekerja di pesantren. menjadi juru masak katanya. tetapi lama-lama dia mengatakan jika dia tidaklah sekedar kuli di sana.
      bagaimana tidak, segala urusan rumah tangga dan pekerjaan kasar lainnya dia kerjakan semua.
      Abah tidak terang-terang mengeluh. tapi setiap kalimatnya menyiratkan bahawa dia jenuh diperlakukan seperti itu. namun, di satu sisi, di belum bisa meninggalkan pesantren itu.
      bukan karena gaji atau uang atau pekerjaan, tapi karena semangat mengabdinya yang tulus.
      tanpa bekerja di situ (lagi), ku rasa dia sudah sanggup menhidupi keluarga dan adiknya. uang hasil keringatnya yang ia tanam untuk modal bisnis kecil-kecilan sudah menghasilkan.
      mulai berdagang Jilbab, baju dan mukena hingga beternak bebek. dia juga investasi di bidang lain di usaha teman-temannya yang maju. alhasil dia bisa membeli sepeda motor dan mobil walaupun semuanya bekas dan tua.
      tapi aku tetap kagum. itu adalah keringatnya yang telah menjadi motor dan mobil. dan mungkin tabungannya juga berlebih saat ini mengingat dari Bebek saja dia menerima keuntungan bersih 500ribu sebulan, belum usaha yang lain.

      itulah Abah, teman lama yang kutemui kembali dengan wajah yang masih selalu berhias senyum.
      dengan kata -kata yang selalu menyusun kalimat semangat penuh keyakinan.
      dengan mengumbar ide-ide enterpreneur yang ingin dia jalankan.
      dengan masa depan cerah yang dia dambakan.

      Abah adalah salah satu manusia yang beruntung karena naluri bisnisnya selalu jalan.
      "otak bisnisnya hidup euy', puji Papa selalu terhadap kegigihan abah selama ini.

      Selamat sobat atas keberhasilan dan pencapaianmu.
      semoga keinginanmu untuk kembali kuliah (pengen ke Yaman) terkabul.
      Pertolonagn Allah untuk Mu

      NB : bulan april 2011 lalu saya mendapat kunjungan istimewa dari Abah dan mobil baru serta baby keduanya. Subhanallah