Jumat, 15 Oktober 2010

Bambu Wulung: Menikmati Dahsyatnya Pemandangan Kota Malang dan Batu

Kemaren sehabis antar Papa ke Rumah Sakit dan Papa dinyatakan sehat, kami langsung berencana untuk celebration. 

Sambil menunggu obat  dan surat ijin Papa dibuat, kami berdiskusi dan sempat debat kusir seperti apa acara itu dikemas. Pilihan jatuh pada acara makan-makan berdua saja sepulang dari rumah sakit.
Aku ingin seporsi Bakso Bakar dengan Segelas Es PAsundan di Bambu Wulung.  TApi, Papa menginginkan seporsi Iga Bakar.

Aku menolak pilihan Papa. Alasanku , letak Bakso searah dengan jalan yang kami lintasi jika melalui jalur dalam yang di lewati angkot warna kuning kehijauan jalur Landungsari-Dau-Batu. Sedang Iga bakar itu di kota MAlang di jalan ijen. LAgian, kami dari rumah sakit sudah jam 3an dan belum jembut Dede. Jam penitipannya kan berakhir pukul 15.30.

Keputusannya: Menu pembuka adalah bakso bakar, Menu inti Jemput Dede dan ditutup dengan Iga Bakar.

Motor melaju lambat (karena yang nyetir kan aku, Papa masih belum fit). Setelah keluar dari daerah Batu dan mulai memasuki kawasan kabupaten Malang sedikit berbelok, menikung dan menuruni turunan ekstrim bagi pemula akhirnya sampailah kami di Bambu Wulung.

Papa langsung memesan dua porsi bakso bakar saja sedangkan aku memesan seporsi bakso bakar ditambah tahu, siomay basah dan 1 gorengan. Untuk minumnya aku pesan Es PAsundan dan Papa secangkir kopi item.

Sambil menunggu pesanan datang, kami sengaja mengambil posisi duudk dekat jendela yang mengarah ke sawah. Pemandangan indah terhampar, udara sejuk nan segar berhembus dan celotehan hewan membuat kami betul - betul fresh dan menikmati selebrasi ini. Panorama alamnya tak kalah dengan Payung lho.

Puas, Mantap dan MAk nyuss.
Perut kamipun kewalahan menghabiskan begitu banyak pesanan kami. BAyangkan saja seporsi bakso bakar itu terdiri dari 5 buah bakso [pentol], kalau dua porsi berarti sepuluh untuk Papa. sedang buatku walau cuma seporsi yang berarti 5 buah pentol tapi aku kan nambah bakso campur yang ku sebut di atas.

Murah lho, seporsi bakso bakar cuma 6000 rupiah saja dan lain-lainnya aku gak tahu pokoknya untuk semua yang kami pesan menguras isi dompet sebesar 25.500 saja.

Acara jemput Dede tertunda karena Papa hunting jas hujan di dekat kampus. keliling-keliling lama eh gak ketemu yang dicari akhirnya balik lagi ke Sengkaling jemput Dede.

Terakhir kami pulang. lho kok sudah pulang???? Iya! kami akhirnya pulang karena selain masih kuenyanng poll juga gerimis. so, bertigaan di rumah deh.

see you

Senin, 11 Oktober 2010

HAri Keenam

Cemas dan gelisah.
Dua kata itu terus menggelayut di pikiranku.
BAgaimana tidak, Papa masih lemah.
walau makan dan minumnya banyak tapi demam belum turun dan masih pucat.
DB hari keenam
Setelah Kamis (hari kedua demam) periksa hanya diberi vitamin dan sabtu di suruh periksa lagi dan hasil tes darahnya menyatakan bahwa trombosit papa cuma 6000 ato 60000 aq lupa. Yang ku ingat hanya omelan dokternya yang menurutku kurang "sopan" menanggapi keengganan PApa untuk opname.

Suami anda harus opname. Demam Berdarah itu masalah rawan. Saya sebagai dokter tidak mau disalahkan dan dituntut karena memulangkan pasien DB. Anda harus buat pernyataan.tentunya anda tidak mau jadi janda kan? aku punya pasien yang tidak mau opname juga seperti anda, besuknya dia kolaps. untungnya rumahnya dekat rumah sakit jadi bisa langsung dibawa dan ditangani. saya tidak mau mengalami persidangan berbulan-bulan karena dituduh malpraktik. kalau anda tahu ya, yang manggil itu bukan dinas melainkan kementrian langsung di jakarta sana. waduh saya gak mau repot. ayo segera tandatangan kalau tidak mau opname. duwe askes kok gak mau opname.

 Dan masih banyak lagi ungkapan yang tidak bisa kutuliskan di sini.

YAng jelas efek omelan itu cukup membuatku gerah. 
Bukan karena sakit papa tetapi lebih pada sikap dokter itu. sangat disayangkan tidak mampu menjaga perasaan pasien dan keluarga. Saya rasa ada intonasi dan pilihan kata lain yang lebih baik dalam menyampaikan keadaan paling buruk sekalipun kepada pasien.
Bisakah dokter itu berpikir terbalik seandainya dia pasien ??????????

Ya Allah aku hanya berharap Engkau akan selalu dan masih memberi kami semua panjang umur, kebahagiaan dan kesempatan yang panjang untuk menikmati nikmatmu seperti saat inipun kami masih mamapu merasakan nikmatmu dalam ujian ini. Amien.