Senin, 05 September 2011

Episode Mudik

Assalamu alaikum semua...
Masih dalam suasana lebaran, maka ijinkan saya mengucapkan "Minal Aidzin wal faizin, Mohon maaf lahir batin"

Melihat  berita di televisi tentang padatnya semua transportasi membuat saya malas untuk balik ke malang esok.
Walau sebenarnya saya tidak akan mengalami kemacetan dan berdesak-desakan kaarena saya mudik&balik by kereta api bisnis.
Paling yang membuat tidak nyaman adalah asap rokok dari manusia-manusia kurang sopan yang dengan seenaknya merokok tanpa mengindahkan orang lain yang sudah terbatuk-batuk atau anak kecil dan balita di sekitarnya. (Waktu berangkat kemaren, ada seorang bapak tepat dibelakang kursi saya dengan isteri dan bayinya tapi tetap saja PD merokok kebal kebul asapnya)


Atau yang lebih mengganggu lagi ketika dalam perjalanan yang 12 jam itu, ada sepsang kekasih atau apapun namanya, sedang ber"adegan sinetron". Mungkin pikir mereka berdua ada sutradara atau produser yang segerbong sehingga mereka diaudisi saat itu juga dan jadi artisnya. Ampun deh...

Perempuan itu mengenakan celana putih super pendek yang hanya menutup kemaluannya dan berambut panjang. Sang Laki-laki memakai celana selutut doreng-doreng dengan atasan kaos "u can see" bertubuh kekar dengan potongan rambut khas TNI.
Sebentar-sebentar tertawa, bercanda dan bermesraan.
sebentar-sebentar bertengkar, menggoda dan berselisih.
tapi yang membuat telinga merah, hati serasa terbakar, tangan pengen nampar aja.
Kepikiran juga memprovokasi orang segerbong untuk rame-rame mengusir mereka berdua tapi.... ngapain juga ngurusin orang gila.
coba anda bayangkan, si perempuan menangis,meraung, berteriak, mengumpat dari magrib/buka puasa sampai saya tiba di tasikmalaya pukul 6 pagi keesokan harinya. Semoga perjalanan besuk tidak menemui hal yang demikian lagi. semoga aman, nyaman dan lancar.

Selama di tasik selain berkeliling sama keluarga juga jalan-jalan sendiri. yang paling seru adalah nge-BEAT sendirian tak tahu arah. Maunya caru minimarket aja pumpung mertua lagi gak dirumah dan ada motor. Adek juga lagi ikut neneknya. Lumayanlah serasa gadis, berkelana tanpa ada yang ngintil.
Tapi stress waktu sudah dijalan, ternyata aku tidak ingat apapun. Biasa naik mobil dan asal ngikut tanpa memperhatikan jalan jadinya meraba-raba deh waktu nge-BEAT. Ngikut orang we. celakanya pas pulang karena banyaknya jalan overboden (gimana ya nulisnya, pokoknya jalan searah saja) saya tidak tahu harus belok kemana kalau mau kembali ke rumah. Jadilah satu jam terakhir hanya dipakai untuk nyari jalan pulang. Mau nelpon suami gengsi donk, masak mengaku kalau tersesat, he he he he

Yeah, ini the last day at tasik. Tiket sudah di tangan dan tertanggal 6 september by Malabar pukul berangkat 18.30 wib. Si Adek sudah mulai rewel "pulang....pulang" seperti waktu malam pertama tiba di tasik. Ah adek bikin sedih saja.
tapi yang mmebuat senang di hari kedua di sini hingga sekarang dia sudah nempel sama neneknya.

About kuliner... kali ini kita mencoba Mie Bakso Rusuk yang enak banget, Mie bakso Loma yang katanya wuenak tapi menurut saya biasa saja, warung Seu-hah yang enggak hah banget serta bumbu yang biasa dan sambel yang masih amburadul rasanya. terus Warung Ampera yang super besar tapi menurutku juga biasa aja ah.

Now time for cari oleh-oleh untuk ke Malang.
Beli apa ya??????