Sabtu, 19 Maret 2011

Mutasi Gen Bikin Ayam Leher Telanjang Tahan Panas

Hewan berleher panjang tanpa bulu itu menjadi perdebatan ilmuwan dan peternak unggas. Inilah ‘turken’ yang berasal dari kata turkey (kalkun) dan chicken (ayam).
Meskipun dinamai Transylvanian Naked Neck, hewan ini sebenarnya salah satu jenis ayam. Namun karena salah satu alasan misterius yang belum disepakati ilmuwan, banyak orang mengira itu perkawinan dari kalkun dan ayam.
Berdasarkan tes DNA dari ilmuwan di Roslin Institute, University of Edinburgh, Inggris, peternak unggas tidak perlu panik. Dr. Denis Headon, pemimpin studi, menilai keberadaan ayam itu dapat membantu peternak menghasilkan ayam yang cocok dengan habitat negara beriklim panas.
“Ayam berleher telanjang itu tidak memiliki bulu, tapi mereka berperilaku seperti ayam normal dengan bertelur dan menghasilkan daging yang baik. Yang menarik, mereka ternyata lebih tahan kondisi panas dari ayam normal,” kata Dr. Denis Headon.
Ayam berleher panjang itu pertama kali muncul di Eropa Tengah dan masuk ke Inggris pada 1920.
Studi terbaru menemukan adanya mutasi genetik secara acak yang menyebabkan kelebihan produksi molekul penghilang bulu, lebih dikenal dengan gen BMP12. Mutasi tersebut pertama kali muncul pada ayam di utara Rumania, ratusan tahun lalu. Mutasi gen ini membuat leher unggas menjadi telanjang/
Secara umum, mutasi genetik buruk bagi perkembangan binatang. Namun, bagi ayam, kemampuan itu membantu mereka bertahan di suhu panas sehingga menghasilkan telur dan daging yang lebih baik.

*Artikel ini copypaste seutuhnya dari yahoo!news.
Link : http://id.berita.yahoo.com/mutasi-gen-bikin-ayam-leher-telanjang-tahan-panas-20110317-023100-696.html

Selasa, 15 Maret 2011

Akhirnya kembali juga.
Setelah 1 minggu bergulat dengan aroma menyengat "wewangian" khas dari ruang rawat inap Rumah Sakit, kini aku bisa bernafas lega.

Ya! lega.

Aku sangat lega bukan hanya karena aku bisa menghirup udara segar dan bersantai di rumah. tapi aku juga lega karena Bapak sudah membaik dan diperbolehkan dirawat di rumah.
Panasnya udara Bojonegoro yang terasa semakin menyengat daripada ketika aku kecil dulu, kini sangat menyiksaku (mungkin juga karena tubuhku terlanjur beradaptasi dengan udara dingin kota malang) . Apalagi sekarang aku sudah punya De Ael yang sangat alergi terhadap udara panas dan sinar matahari.

Si De Ael menjadi rajin menggaruk kepala akibat keringat berlebih yang menyebabkan kulit kepalanya mruntus-mruntus serta kulit wajah yang keriput dan kasar. Minyak zaitun tidak cukup mempan membuat kulitnya terlindungi.

Belum lagi jika malam hari tiba. Nyamuk sudah mulai bersiap ke "pesta" dan menikmati darah segar dari tubuh de Ael yang sangat ranum. Lotion anti nyamuk dewasa maupun balita tidak cukup mempan dalam menghalau dan memporakporandakan pesta tersebut. Jadilah seluruh wajah dan di sebagian besar tubuh de Ael di penuhi gigitan nyamuk.

Kasihan Sekali.