Senin, 10 Oktober 2011

Episode Papa Prajab dan Adek Ael

Horeee Sabtu sore-Minggu sore kemaren Papa pulang...
Baiknya, Si Adek Ael senang bukan kepalang.

Bun Papa Bun. Papa Ael datang.
Saking girangnya hingga dia lupa kalau sedang ada makanan di mulutnya. Muncrat semua deh. Tugas emaknyalah bersihkan semua itu.

"Papa ayo nonton elemajika Pa! Ayo duduk sini!", sambil menarik ujung lengan baju Papa.

"Salim dulu donk dik! Cium Papa!", ujar Papa yang ditanggapi dengan senyum-senyum malu lalu berlalu pergi.

Tetapi  ...

Minggu malam keadaan itu berubah. Dia kembali sensitif dan mudah marah jika ada yang salah sedikit saja. Pun, ketika saya tidak bisa memahami apa yang diinginkannya atau tidak mengerti maksud ucapannya akan membuat dia 'marah besar'.
Menangis sekencang-kencangnya yang tidak pernah saya dengar sebelumnya.
Memukul dan mencubit saya padahal sebelumnya tidak seperti itu.

Ya rabb, berilah kesabaran dan pengertian pada anakku
Kabarkanlah padanya bahwa ini hanya sementara


Sisi Lain :

Senang dan bahagianya saya karena tangisan itu tidak berlangsung lama. Alhamdulillah tipe si Adek Ael tuh kalau sedang marah cepat pulihnya. Dialihkan perhatiannya dengan sesuatu yang menakjubkan atau sesuatu yang baru dan unik, atau sesuatu yang biasa dia kagumi.

Senangnya lagi jika dia mau lagi diajak bicara dan menyanyi bersama.
Senangnya lagi jika mendengar dia mengucapkan kata perkata dengan khas dan lucu
Ah Si Adek.... bunda doakan adek jadi anak soleh, pintar, cerdas dan bijak
Semoga dengan segala peristiwa yang kau alami dapat mendewasakanmu kelak kalau sudah besar...

I LVE YOU ANAKKU
Bunda Sayang Adek....