Kamis, 06 Mei 2010

- NOKIA 888 - A phone of the future -

Habis ng-Kaskus.
liat-liat HTnya. ada judul trit kayak di bawah ini
Handphone paling lentur di dunia

ternyata produk nokia terbaru .
NOKIA 888
ada apa dengan nokia 888???
wah hebat!
nokia berhasil menciptakan HP terlentur di dunia.
kira-kira di pasaran dilepas berapa ya???
semoga terjangkau.
saking lenturnya bisa dengan mudah di lipat disaku, di pakai kaya gelang ditangan atau bisa dijepit dibaju.
keren kan???
untuk foto liat disini ya.

Sumber: www.kaskus.us

Rabu, 05 Mei 2010

Hore Si Oom datang

akhirnya sekian lama di nanti datang juga.
si oom tiba.
blagu naik taksi euy
wah pasti bawaannya buanyak banget

tin tin tiiiiiin
suara klakson mobil.
si oom keluar dengan nenteng tas ransel dan satu kardus kecil.


di dalam rumah.
waktunya bongkar kardus.
yups digunting iketannya dan ba da la .... sekresek celana pendek buat dede yang sengaja kita pesan.
warna warni.
bongkar lagi, wah telur ayam asin. terima kasih mama udah bawain banyak oleh-oleh.


sekarang tinggal nunggu satu lagi yang mau datang, ibuku.
cepat datang bu, udah kangen nih.

Selasa, 04 Mei 2010

kangen dede

entah.
bukannya aku tidak percaya sama orang lain.
tapi aku hanya merasa was was.
rasa ini menjadi jadi akhir akhir ini.
aku tidak suka.
aku semakin meragukan ketulusan pengasuh dede.

entah.
hatiku selalu was was tak karuan.
walau, dia adalah saudara papa

aku seperti ditunjukkan fakta yang tidak seharusnya ada
tapi entah apa
terselubung
aku bingung
bagaimana menghadapi rasa ini?

Senin, 03 Mei 2010

lho kok jadi daun????????

Ada yang pernah mengalami kejadian ini apa tidak ya???
jadi ceritanya begini. 
tadi pagi setelah membuat laporan keuangan, aku mau menghitung jumlah nyatanya yang ku simpan dalam amplop.
cari cari cari, muter muter muter gak dapet juga. 
ternyata ketemu juga di dalam map hijau di almari berkas.

buka buka buka... nemu lima ribuan 2 lembar.
buka buka buka... dapet 100 ribu selembar.
berusaha lagi. buka buka buka... e gak dapet-dapet.
berusaha lagi dan lagi.
nihil.
gak mungkin lah. secara jumlah dilaporan kan 210 ribu.

diulang.
buka buka buka.
cek cek cek.
gak dapet juga.

entah kenapa tiba-tiba timbul hasrat untuk ngecek yang seratus ribu tadi.
"lho kok sisi satunya beda sih?" pikirku dalam hati
"lo kok daun"
sampai di situ aku kaget. tidak percaya dengan pandanganku soalnya jelas-jelas di daunnya di tulis seratus ribu. otakku mulai mengira-ngira segala kemungkinannnya.
aku punya beberapa teori:
  1. Ada orang iseng main sulap di kamarku tapi gak bisa balikin lagi duit yang dia pinjam. atau dia sengaja gak mau balikin (mungkin gak sih????)
  2. Si dede iseng main tebak-tebakan daun apa duit sama Teteh. saking asiknya dapet duit lupa kalau tu duit adalah barang berharga akhirnya di buang atau malah beliin bakso berdua.(bullshit. gak mungkin juga. si dede kan masih 10 bulan)
  3. Ada tuyul yang bisa ngecium aroma duit di almari aku dan sengaja mampir untuk nukar daun yang dibawain sama tuannya. dan jangan-jangan tuyul ini adalah tuyul yang lari dari penangkapan orang pintar beberapa hari lalu yang ku baca di Surya. (ah boong banget. takhayul. aku gak mau syirik)
  4. pencuri-pencuri bergentayangan yang sudah lama menyatroni tetangga-tetangga saya dan akhirnya ngincer rumah aku juga.(oh wahai pencuri jangan berpikir aku orang kaya sehingga nyimpen banyak duit. tolong kembalikan ya. sadar itu duit laporan kegiatan. duit umat bro)
  5. teori terakhir teori pasrah saja. mengapa? khusnudzon bahwa infak yang di kelaurkan kurang sehingga belum bersih benar maal ku jadi sama Allah di bersihkan. Astaghfirullah. semoga dg kejadian ini aku menjadi lebih takwa.
sekarang aku tidak mau berteori lagi. kenyataannya uang itu sudah hilang dan berganti daun. (harapanku sih jadi sebongkah emas,he ).

oh seandainya pimpinan mau menerima daun bertuliskan 100ribu sebagai sisa dana yang ku pegang ?????

surprise

Setelah upacara, pulang.
Sampai rumah bermain sama dede seharian.
guling-guling dikasur, bongkar pasang mainan, kejar-kejaran sampai nongkrong depan rumah nungguin dede yang lagi menikmati enaknya merangkak di tanah sambil ngejar ayam atau kucing.
mungkin karena pertama kalinya injek tanah jadi dia kayaknya bahagia banget sampai gak mau diajak berhenti dan masuk rumah nonton tv.


bosan. akhirnya mau diajak ke rumah.
surprisenya waktu di kasih mainan dia gak merangkak, tapi melangkah.
jeb jeb jeb ... jatuh.

anakku bisa berjalan. walau masih tiga langkah berhenti tetep saja terima kasih Rabbi, Ya Illahi
teruskan perjuanganmu nak!

HARDIKNAS

Tepatnya kemaren hardiknasnya.
Ada yang upacaranya kemaren ada yang baru hari ini.
aku adalah yang termasuk upacara hari minggu.
hari ini Papa baru upacara.

kenapa begitu?
karena aku beda. iya beda.seperti itulah tempat aku bekerja.
sepertinya manajemen tidak mau hari seninnya di pakai untuk upacara saja dan libur kerja, atau upacara habis itu kerja. pokoknya urusan tanggal merah tidak pernah tergiur dan tergoda dengan godaan libur negeri yang kadang-kadang dikumpulkan, dimajukan atau dimundurkan agar tidak ada hari kecepit nasional (harpitnas).
di sini semua berjalan 'natural' tanpa ada revisi-revisi kalender.
jadilah hari minggu kemaren aku tetep bangun pagi dan buru-buru. takut telat.

lalu.
Papa baru hari ini upacara. mungkin saat ini sedang berlangsung.
Sebagai Pegawai Negeri, hari minggu atau merah harus libur dan kalau bisa di mundurkan atau dimajukan gimana enaknya. tapi dalam kasus hardiknas ini, karena jatuh pada hari minggu jadinya ya tidak upacara. tetep menikmati liburan dulu, baru besuk upacara.
la kalau misalnya 17 agustus apa masih diundur gitu?

Ya terserahlah.
yang jelas penekanan hardiknas bukanlah pada seremoni upacaranya tetapi lebih pada hasil nyata dunia pendidikan yg mampu mengangkat harkat hidup warga, meningkatnya generasi cerdas sebagaimana amanat pembukaan UUD 45, mutu pendidik yang makin handal, kesejahteraan pendidik terjamin, sertifikasi yang jujur dan adil, terjaminnya hak warga negara untuk memperoleh pendidikan dan pengajaran tanpa terbenani dengan biaya.

Jayalah Indonesiaku, Jayalah Negeriku
Jayalah Pendidikan Indonesia, Cerdaskan Bangsa Membangun Negeri