Jumat, 25 Februari 2011

NEGATIF?????

Kok bisa ya?
JAdi begini ceritanya.
Awal Februari lalu adalah kesekian kalinya si dd ke dokter.
Setelah BAtuk Pilek selama kurleb 3 bulan dari September hingga Desember, keluar masuk klinik kesehatan, praktik dokter, rumah sakit dan puskesmas tidak juga menemukan jawaban yang pasti serta tidak ada tanda-tanda kesembuhan Akhirnya Kami sebagai orangtuanya memutuskan untuk kembali membawa ke rumah sakit di bulan Januari.

Berdasarkan rujukan dari puskesmas Dau, kami disarankan untuk ke DSA karena dengan batuk dd yang mencapai rekor ditakutkan terkena TB.

Hah TB??? Parah amat. 6 Bulan pengobatan????
Aduh, Stress dah.
HAbis Bapaknya, ganti anaknya.

Setelah 2 kali kunjungan ke DSA, disarankan untuk tes lab (tes darah) untuk mengetahui penyakit pastinya. (Dugaan sebelumnya adalah alergi, lalu TB)

Cukup merintih hati melihat si dd di ikat lengannya dan sekujur badan di pegang oleh 5 orang untuk menahan gerakan kuatnya lalu di suntikkan jarum besar yang siap menghisap darahnya.
Srup srup srup penuh deh tabung suntiknya.

Seminggu kemudian, sekalian jadwal kontrol dan konsul hasil leb.
Dari hasil tes darah itu di ketahui bahwa tingkat Ige-nya tinggi sedangkan kondisi secara umum semuanya baik. Kesimpulannya adalah terkena alergi yang ditandai oleh kadar Ige yang di atas normal.
Hari itu juga DSA merujuk ke Dokter Alergi. Di sana cuma di observasi awal dan diminta untuk diet selama 3 minggu untuk kemudian di observasi lagi dan dilakukan diet provokasi per 1 minggu.

Mengejutkan!
Kunjungan kemaren sangat mengejutkan. Setelah melakukan diet alergi selama 3 minggu, kunjungan kali ini adalah tindakan pengetesan pada kulit dengan 12 macam zat berbeda diantaranya yang mengandung coklat, pisang, ayam, telur, debu rumah tangga, bulu kucing, bulu anjing, ikan tongkol, kapuk, udang,susu sapi. Sisanya aku lupa namanya, yang ku ingat dari penjelasan dokternya sih semacam zat pengontrol saja, histamin atau apa gitu?
Setelah ditusukkan ke kulit dan ditunggu selama 15 menit, tidak ada reaksi apapun dari kulit si dede.

Benarkah dia sembuh????????? BEnarkah dia tidak alergi sama sekali?????????
LAlu reaksi apakah kulit kering disertai kulit berair dihari berikutnya juga batuk berkepanjangan itu???

Dan Dokterpun hanya menjawab " Mungkin anak ibu lagi apes saja. belum sembuh dari batuk pertamanya terkena virus atau bakteri lagi, jadi bertumpuk-tumpuk virus/bakterinya sehingga perjuangan melawannya cukup berat dan lama." (La kok jadi kaya perang2an)

Somebody help me?????????!!!!!!!!!!!!!!!!!