Senin, 11 Oktober 2010

HAri Keenam

Cemas dan gelisah.
Dua kata itu terus menggelayut di pikiranku.
BAgaimana tidak, Papa masih lemah.
walau makan dan minumnya banyak tapi demam belum turun dan masih pucat.
DB hari keenam
Setelah Kamis (hari kedua demam) periksa hanya diberi vitamin dan sabtu di suruh periksa lagi dan hasil tes darahnya menyatakan bahwa trombosit papa cuma 6000 ato 60000 aq lupa. Yang ku ingat hanya omelan dokternya yang menurutku kurang "sopan" menanggapi keengganan PApa untuk opname.

Suami anda harus opname. Demam Berdarah itu masalah rawan. Saya sebagai dokter tidak mau disalahkan dan dituntut karena memulangkan pasien DB. Anda harus buat pernyataan.tentunya anda tidak mau jadi janda kan? aku punya pasien yang tidak mau opname juga seperti anda, besuknya dia kolaps. untungnya rumahnya dekat rumah sakit jadi bisa langsung dibawa dan ditangani. saya tidak mau mengalami persidangan berbulan-bulan karena dituduh malpraktik. kalau anda tahu ya, yang manggil itu bukan dinas melainkan kementrian langsung di jakarta sana. waduh saya gak mau repot. ayo segera tandatangan kalau tidak mau opname. duwe askes kok gak mau opname.

 Dan masih banyak lagi ungkapan yang tidak bisa kutuliskan di sini.

YAng jelas efek omelan itu cukup membuatku gerah. 
Bukan karena sakit papa tetapi lebih pada sikap dokter itu. sangat disayangkan tidak mampu menjaga perasaan pasien dan keluarga. Saya rasa ada intonasi dan pilihan kata lain yang lebih baik dalam menyampaikan keadaan paling buruk sekalipun kepada pasien.
Bisakah dokter itu berpikir terbalik seandainya dia pasien ??????????

Ya Allah aku hanya berharap Engkau akan selalu dan masih memberi kami semua panjang umur, kebahagiaan dan kesempatan yang panjang untuk menikmati nikmatmu seperti saat inipun kami masih mamapu merasakan nikmatmu dalam ujian ini. Amien.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan berkomentar dengan sopan, cerdas dan jelas.
terima kasih