Selasa, 01 Juni 2010

andai aaa......

akhir -akhir ini kami; aku dan papa, makin sering menyanyikan lagu jadulnya Oppie Andaresta "andai aaaku punya .... aku akan ..."

saat ini kami sudah ingin sekali punya rumah sendiri.
selama ini kami masih mengontrak rumah.
kata teman-teman terlalu tergesa-gesa dan mekso keinginan kami itu.
menurut mereka, pasangan seperti kami masih di bilang belum saatnya, katanya masih muda.
waktu masih panjang. apalagi kami baru 3,5 tahun menikah.

" jangan kau dengar..." kata BCL dalam salah satu lagunya.
ya! jangan kau dengar. menurutku.
kenapa harus menunggu menjadi pasangan tua dulu untuk mempunyai rumah dan hidup mapan.
bukankah semua yang kita usahakan itu untuk menikmati kebahagiaan dan kemapanan, so what gitu loh??

Aku ingin semua yang kurencanakan berhasil dan menjadi nyata sesuai harapanku. (semoga Allah selalu mengabulkan inginku. amin.)
Lulus sekolah kemudian kuliah (walau kuliahku tidak berjalan sesuai harapanku. aku harus mengikuti mau bapakku untuk kuliah di tempat pilihannya) lalu menikah.
On time. sesuai rencana.
papa datang di saat yang tepat. Hadir di waktu aku sedang membuka "lowongan" mengingat aku sudah mau wisuda. itu ada dalam rentetan target-target duniawi yang ku jadwalkan.

Untuk masalah kerja, itu mudah saja, mengalir bersama mengiringi rencana-rencanaku yang lain.
toh, aku juga sudah punya kerjaan walau ecek-ecek. tidak apa sebagai permulaan. dan sekarang semakin terbuka jalan dan hasil juga lumayan.

I have a baby. Alhamdulillah. aku menginginkannya tapi tidak bisa memprediksinya. tapi aku selalu mensyukuri kedatangannya yang tiba-tiba itu. sekaligus bangga.

now, dede 11 bulan 3 minggu, boleh kan memikirkan rumah?
aku rasa hidupku sudah lumayan lengkap, suami dan anak, penghasilan tetap dari papa he heh he.
makanya, akan lebih lengkap dengan adanya rumah pribadi dan pribadi yang lain.
kenapa ada yang protes???????

aku yakin papa bisa.

Papa pernah mengatakan bahawa target papa untuk punya rumah 4 tahun.
aku perjelas ke papa soalnya masih samar banget.
Apakah 4 tahun dari papa ngomong yang artinya tahun 2014.
atau 4 tahunnya dede sekalian jadi hadiah ultah, itu berarti juga 2014.
atau 4 tahun perkawinan kami.

Papa malah balik bertanya, "ibund maunya yang mana?"

langsung saja ku jawab perkawinan karena itu yang tercepat.
kami menikah 2007 akhir. akhir tahun ini genap tiga tahun. so tahun depan aku dapat rumah.
gak pake lama alias gpl nunggunya.

bukan apa-apa. bukan bermaksud menyiksa papa, tetapi memacu papa agar lebih semangat mewujudkan rumah impian kami.
itu saja.

kata papa" kita harus mempunyai motivasi tinggi dan sedikit muluk untuk meraih impian agar semangat tetap terjaga"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan berkomentar dengan sopan, cerdas dan jelas.
terima kasih