Senin, 10 Mei 2010

Papa

bicara tentang papa adalah sosok yang terobsesi dengan dunia teknologi terutama komputer/laptop/ponsel, internet dan mobil.
bahasannya tidak jauh-jauh dari itu.

segala suasana di ubahnya menjadi suasan diskusi perkembangan teknologi terbaru. ATAU kalau dia/kami sedang berbicara dengan orang awan dia seolah presentasi produk yang terkadang mirip guru TK membimbing muridnya.

aku pernah bertanya kenapa dia hobi sekali dengan hal-hal itu.
jawabannya singkat,"gak ada matinya"
aku diam dan menerima.

lain waktu aku tanya kenapa membicarakan hal-hal itu pada orang-orang tertentu yang masih gaptek, kayak aku, orangtuaku, ibu mertuaku, teman-teman gaptek kami dan masih banyak lagi.
dia jawab singkat juga'"biar pada gak gaptek"
aku protes, bukankah hal itu membuat orang pening dan bosan.
dia berkata singkat'"kalau gak suka pasti pergi atau kelihatan enggan"
dan memang bnyatanya lawan-lawan bicaranya pada betah kalaupun ada yang keliatan bpening dan bosen ya cuma aku.

bukan kenapa-kenapa sih, terlalu sering saja aku mendengar ceramah-ceramah ilmiah papa.
di mana-mana dan kapan saja, keluar terus ceramah-ceramahnya.

Mobil adalah yang paling sering.
bund mobil yang di depan itu harganya bla bla bla. merk A. 1 banding 14. irit lho.
Atau
bund yang baru lewat itu papa suka. ntar kita beli yang itu saja dulu. 
atau
bla bla bla..
.....
aku jadi seperti tak punya dunia lain. setiap kami dalam perjalanan dan berpapasan dengan mobil dia komentari. mulai merk, bensin, warna, bentuk, kekurangan dan kelebihan dia sebutkan semua.
awalnya aku merasa mendapat ilmu baru, tapi pada akhirnya...???????!!!!!???!!!
perjalanan dari rumah ibu di bojonegoro hingga ke malang selama tujuh jam tak pernah luput dari pembicaraan mobil ini karena begitu banyaknya mobil melintas.
ajangankan perjalanan panjang itu, jemput aku dari kampus ke rumah yang hanya 5 menit itupun penuh dengan aroma mobil.
capek deh...

mobil-mobil yang di pajang di "etalase" pinggir jalan selalu di komentari. dan sekarang sedang musim sepeda motor dan sepeda pancal yang ikut-ikutan nagkring di "etalase", memperkaya bahan ceramah papa.

***

kebiasaan papa itu kadang menimbulkan ketidak nyamanan dalam perjalanan ataupun kebersamaan kami. bukan papa, tapi aku yang merasa.
saat-saat bersama itu ku lewatkan hanya dengan menjadi pendengar setia.
dan malam minggu adalah puncak ketidaknyamanan itu. secara, aku telah mau meninggalkan bayiku di rumah dengan teteh, berharap mendapat suasana hangat yang dapat merefresh keharmonisan kami, e papa malah sibuk komen mobil ditambah lagi kesalahan kami dalam memilih tempat makan.

uhh malam minggu yang kelabu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan berkomentar dengan sopan, cerdas dan jelas.
terima kasih