Selasa, 20 April 2010

Tempat Romantis

Romantis!
Bukan makan rokok gratis.
Tapi, romantis merupakan sebuah suasana yang tercipta ketika cinta dan senyum memuliakan dan memberi kesan damai penuh kehangatan. Dibumbui sedikit keseriusan, canda tawa dan obral obrol (kayak iklan GSM saja). Bisa di mana saja dan kapan saja.

Kami, aku dan Papa serta si kecil, selalu bisa memulai aksi2 romantis di setiap sudut rumah. Ada 4 tempat yang paling favorit di keluarga kami di mana hal romantis akan tercipta:
  1. Ruang keluarga yang bersatu dengan ruang tamu (maklum kontrakan RSS)
  2. Kamar Dede dan Kamar Utama
  3. Kamar Mandi
  4. Dapur
Ruang Keluarga di mana televisi dan peralatan audio lain berada, sebagai home theater sederhana yang selalu digunakan untuk pelbagai kegiatan. nonton, makan, diskusi plus ngegosip teman kantor aku dan Papa, nerima tamu, main bareng dede , wah pokoknya segala. seru sekali di sini.
keintiman yang tercipta di antara kami bertiga ditambah pengasuh dede yang tak lain adalah saudara jauh Papa dan Oom, adik papa.
dari cuap-cuap masalh remeh -temeh, politik, berita tv terbaru, bahas masa depan, sampai mendiskusikan hal - hal kelas berat (tentunya kalau tinggal aku dan Papa berdua).

waktu berjalan, kehangatan tercipta, romantisme terasa. Penat menghilang tergantikan kebahagiaan yang menyeruak tanpa permisi ke relung-relung hati. terima kasih ya Rabb.

Kamar Dede dan Kamar Utama. di sini kami sering merasakan kehangatan yang tak ternilai harganya. senyum mungil dan tingkah lucu di hiasi derai tawa geli yang khas dari bibirimut dede. melihat papa yang kadang-kadang menjadi "kucing", mengaum seperti harimau, melompat-lompat seperti kelinci dan kodok, tiba-tiba mendongeng. ah, begitu indah untuk dilupakan. romantisme tanpa skenario. naturally romantic.
bukan romantisme yang tercipta dengan terpaan cahaya lilin dan hilang seiring padamnya.


Kamar Mandi. memandikan dede adalah saaat yang menyenagkan. melihat keriangan permata hatiku bermain air. mencoba mengambil sabun di air tapi gak bisa-bisa, sikat gigi yang tidak bisa gerak lantaran di gigit kuat-kuat, dede yang tiba pipis di bak bilasan terakhirnya dan papa pura-pura memarahi dede, sungguh luar biasa indahnya.
Sebenarnya aku tidak kuat menahan lagi kebahagiaan ini. aku ingin teriak Tuhan. aku ingin mengatakan pada dunia jika, "aku bahagiaaaa... woi apa kau dengar??? aku ini keluarga yang bahgia. romantisme seperti inilah yang membuat hidup kami indah. apa kau tahu saudara-saudara??????"


Dapur. Iya. Dapur. memasak dengan bumbu-bumbu yang gak jelas. selalu keluar dari pakemnya karena aku dan papa sama-sama suka masak tapi tidak banyak tahu resep masak. jadilah masakan kami dibumbui cinta dan coba-coba semua. belum lagi penyedap dari ramuan diskusi, gosip, eyel-eyelan ringan, dan lain-lain yang mungkin untuk dibicarakan.
dengan alunan musik si dede yang gak karuan; panci dibanting, gelas di lempar, sendok di buang, sayuran di sebar sedapur lalu tanpa dosa dia tersenyum menertawakan hasil karyanya hingga akhirnya kamipun tertawa.



Perhatian
tempat romantis bukan berarti bebas polusi. semua bisa terjadi. tiba-tiba mungkin kau akan diam seharian atau jengkel setengah mati karena salah paham dan atau lawan bicara yang gak nyambung-nyambung diajak ngobrol.
kalau di depan tv bisa karena terlalu nyimak acaranya sehingga terlihat gak perhatian sama lawan bicara.
kalau di dapur terlalu sering bertanya, misalkan"bun motongnya kayak gini?", "bun cabenya berapa?", "bun kapan mateng?".

Tips
  • sebaiknya anda berusaha untuk lebih sabar dalam menghadapi semua situasi yang menghilangkan keromantisan. tegur baik-baik dan ingatkan dengan bahasa yang halus. finally, anda tidak akan kehilangan momen romantis dalam setiap detik hidup anda.
  • ungkapan "sex begin in the kitchen" hendaknya tidak diasumsikan hanya untuk masalah seks saja. lebih dari itu, ungkapan itu seharusnya dapat menginspirasi dan membuat anda bisa mewujudkan kehangatan keluarga yang romantis dari sudut manapun rumah anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan berkomentar dengan sopan, cerdas dan jelas.
terima kasih